SuaraJatim.id - Memasuki musim kemarau, tiga dari 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur terancam krisis air bersih. Hal itu disebabkan oleh musim kemarau yang diprediksi akan berjalan cukup panjang.
Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, musim kemarau di tahun 2020 ini akan lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.
“Sesuai prediksi BMKG pusat, saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Hasil rapat koordinasi daerah Bidang PK BPBD se-Jatim diprediksi musim kemarau tahun ini hingga tahun depan,” ujar Zaini sebagaimana dilansir Beritajatim.com (jaringan Suara.com), Senin (27/7/2020).
Baca Juga: Waduk Pacuh Kering saat Kemarau, Petani Berharap Hujan Turun
Dari perkiraan BMKG, wilayah Jawa Timur akan mengalami kekeringan lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.
Setidaknya ada tiga kecamatan di Kabupaten Mojokerto yang terancam krisis air bersih. Yakni Kecamatan Ngoro, Dawarblandong dan Trawas.
Di Kecamatan Ngoro meliputi Desa Kunjorowesi, Desa Manduromanggunggajah, Desa Kutogirang dan Desa Wotanmas Jedong. Dari empat desa itu terdapat sekitar 3.297 jiwa yang biasa terdampak kekeringan.
Di Kecamatan Dawarblandong, krisis air berdampak pada 750 jiwa di Dusun Sekeping dan 700 jiwa di Dusun Dawar.
Selebihnya, sebanyak 375 jiwa di Dusun Tempuran, 825 jiwa Dusun Ngagrok, 420 jiwa di Dusun Genceng dan 450 jiwa di Dusun Mlati, Desa Simongagrok.
Baca Juga: Jogja Masih Akan Hujan, Musim Kemarau Tahun Ini Bakal Lebih Basah
“Untuk Kecamatan Trawas yakni di Desa Duyung baru masuk pemetaan kita. Tahun lalu, di Desa Duyung Kecamatan Trawas mencapai 509 jiwa dengan jumlah 277 KK yang terdampak. Untuk itu, masyarakat harus bersiap diri sejak dini menghadapi musim musim kemarau tahun ini,” ujarnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Musim Kemarau di Jogja Malah Dingin, BMKG Ungkap Sebabnya
-
Waduk Pacuh Kering saat Kemarau, Petani Berharap Hujan Turun
-
Mulai Digelar Hari Ini, Ini Titik Lokasi Operasi Patuh Semeru 2020
-
Sejumlah Wilayah di DIY Siaga Kekeringan, BMKG Minta Warga Antisipasi
-
Viral Pemotor Mojokerto Antre Mirip Pembalap, Warganet: Jakarta Enggak Muat
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan