Secara komulatif, jumlah layanan kesehatan yang sempat ditutup karena nakesnya positif ada tiga tempat meliputi Puskesmas Selopuro, Puskesmas Wlingi termasuk RSUD Ngudi Waluyo Wlingi meski tak ditutup total.
Christine meminta seluruh layanan kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit wajib mengenakan APD minimal level dua ketika merawat pasien.
Sebab di beberapa kasus, pasien COVID-19 memiliki gejala di luar prakiraan bahkan ada yang bersifat OTG. Hal inilah yang harus diwaspadai oleh para nakes.
"Ada yang lemes saja hiperglikemi, mungkin karena pusing tensinya tinggi. Jadi semua saya minta kepada teman-teman pakai APD level dua. Karena kalau level 3 itu pada saat terduga itu sudah arahnya ke COVID-19. Lha terutama [nakes] yang berhadapan langsung dengan pasien," pungkasnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Kembali Tegaskan Pandemi Corona Bukan Konspirasi
Sebanyak 9 dari 40 nakes terkonfirmasi COVID-19 di RSUD Ngudi Waluyo sudah sembuh.
Sementara itu kabar baik datang dari RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. 9 dari 40 nakes yang terkonfirmasi positif dinyatakan negatif. 9 nakes yang sudah sembuh setelah masa karantina bisa kembali dipulangkan.
"Mereka sudah lepas karantina dan kemudian kami pulangkan untuk bertemu dengan keluarga. Nakes yang pulang terdiri 3 dokter, 2 administrasi, 5 perawat," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Woro Endah Utami.
Secara keseluruhan, 40 nakes yang terkonfirmasi positif bertambah secara beberapa gelombang swab.
Gelombang pertama terdapat 9 orang, lalu bertambah jadi 30 pada gelombang kedua, kemudian berubah menjadi 40 nakes.
Baca Juga: Update Corona RI 28 Juli: Pasien Sembuh 2.366 Orang, 4.901 Meninggal Dunia
Woro mengakui semenjak 40 nakes terkonfirmasi COVID-19, jumlah masyarakat yang berobat ke RSUD Ngudi Waluyo berkurang drastis.
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan 2 Cabup Blitar Rijanto Vs Rini Syarifah, Panas Usai Debat Dihentikan
-
Skill Mumpuni Pemain Keturunan Blitar: The Next Thom Haye di Timnas Indonesia
-
Tenaga Medis Tewas di Gaza, Doctors Without Borders Kecam Serangan Brutal Israel
-
"Kami Bisa Mati Kapan Saja", Kesaksian Mencekam Staf Medis di Bawah Kepungan Israel di Gaza
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei