SuaraJatim.id - Nama Hadi Pranoto ramai diperbincangkan setelah videonya bersama penyanyi Anji viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Hadi Pranoto yang mengaku sebagai pakar mikrobiologi menyebut biaya tes Covid-19 seharusnya tidak lebih dari Rp 10-20 ribu. Apa iya?
"Ada swab lebih efektif dengan digital teknologi bisa 10-20 ribu. Bisa terdeteksi dengan digital teknologi. Itu kita bisa dengan hanya ambil air liur saja tak perlu lendir dari hidung atau mulut," kata Hadi dikutip dari siaran YouTube kanal dunia MANJI, Minggu (2/8/2020).
Menurut Hadi, teknologi itu lebih murah untuk menentukan orang terkait infeksi virus corona. Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih lanjut teknologi yang dimaksudkannya.
Selain itu, menurut Hadi, swab tes tidak harus selalu menggunakan lendir yang diambil melalui hidung atau mulut. Sebab tindakan itu bisa menimbulkan rasa sakit terhadap pasien.
"Jadi tidak harus mencolokan ke hitung ambil lendir. Karena dalam tubuh kita, semua gampang ter-detect. Keringat bisa, air liur bisa, jadi tidak perlu ambil lendir di dalam hitung dan dengan harga fantastis," katanya.
Menurutnya, rapid test dan swab juga tidak bisa jadi rujukan untuk menyatakan orang sehat. Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak harus melalui uji laboratorium memggunakan DNA.
"Itu akan ketahuan orang terinfeksi atau tidak. Karena covid telah menyerang pada beberapa organ terutama pada paru, otak, dan lambung. Jadi ada mutan sekian banyak sehingga pola kerja banyak," ujarnya.
Penjelasan Biaya Rapid Test Virus Corona
Baca Juga: Via Vallen Akui Adiknya Sembuh dari COVID-19 Berkat Hadi Pranoto, Tapi...
Kementerian Kesehatan menetapkan batas atas tarif tes virus Corona maksimal Rp 150.000. Menurut Kemenkes, penetapan harga itu berdasarkan hitungan sejumlah komponen yang diperlukan untuk pemeriksaan cepat antibodi virus corona.
"Kami menghitung dari alat rapid test semua sampai ke spec-nya, sampai APD yang dipakai petugas kesehatan, jasa layanan. Kemudian kalau memang harus dibaca oleh dokter spesialis. Kita hitung secara wajar saja. Kita ambil range tengah-tengah," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dr. Tri Hesty Widyaatoeti, Sp. M, MPH dalam siaran konferensi virtual BNPB, Senin (13/7/2020).
Menurut Hesty, alat rapid test antibodi dijual dengan bermacam harga di pasaran. Paling murah ada yang dijual dengan harga di bawah Rp 100 ribu. Namun diakuinya, Kemenkes tidak mengetahui jenis alat rapid tes antibodi yang paling banyak digunakan di rumah sakit yang menyediakan layanan.
"Ada yang di bawah Rp 100 ribu, tapi ada juga di atas Rp 200 ribu. Masyarakat dibikin bingung, kualitasnya seperti apa. Secara spesifik kita gak tahu. Ini juga permintaan masyarakat sendiri. Karena sudah banyak protes, kenapa nggak ditetapkan harganya," tutur Hesty.
Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Lia G Partakusuma membenarkan bahwa harga rapid test antibodi yang ditetapkan RS terdiri dari berbagai komponen.
Selain yang telah disebutkan dokter Hesty, kata Lia, harga rapid test juga ditentukan oleh sejumlah bahan kimia dan alat medis yang digunakan.
Berita Terkait
-
Cegah Keracunan, Bagaimana Prosedur Rapid Test MBG di SPPG Polri?
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Diam-diam Donald Trump Pernah Kirim Tes COVID-19 kepada Vladimir Putin
-
Dharma Pongrekun: Mengapa Tes PCR Harus Dicolok-colok ke Hidung?
-
Tewas di Lift Bandara Kualanamu, Bareskrim Siap Proses Laporan Suami Aisiah Sinta: Pasti Ditindaklanjuti
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Dana TKD Dipotong, DPRD Jatim Beberkan Dampaknya
-
DPRD Jatim Soroti Kerugian PT Kasa Husada Wira Jatim: Evaluasi!
-
Batik Tak Lagi Kuno! UMKM Ini Buktikan Bisa Stylish & Kekinian
-
Paling Baru, DANA Kaget Rp 355 Ribu Aktif, Segera Buka Amplopnya Dan Klaim
-
Program Sebar ShopeePay Kembali! Klaim Saldo Gratis Tanpa Syarat Ribet