Polisi kemudian mempertemukan kedua belah yaitu dari pengurus dan pemilik masjid.
Mediasi sendiri juga dihadiri dari pemerintah setempat, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kelurahan Jerambah Gantung.
Dalam mediasi itu melahirkan tiga poin kesepakatan, isinya sebagai berikut:
- Membongkar spanduk yang dirasakan kurang pantas.
- Akan mempertemukan kembali kedua belah pihak yang bermasalah dengan pihak terkait dalam hal ini Kementerian Agama Kota Pangkalpinang dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
- Kepengurusan masjid Al Amanah di vakumkan dan sementara diurus oleh ketua RT. Masjid tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Pangkalpinang Kompol Jadiman Sihotang mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing atau melakukan tindakan anarkis.
Baca Juga: Geger Masjid Ditutup Gara-gara Beda Aliran, Ini Penjelasan Pemilik Masjid
Dia juga meminta kepada masyarakat agar persoalan tersebut dapat diselesaikan oleh tokoh agama dan pemerintah kota Pangkalpinang.
"Islam itu ramah, kita tak mengenal anarkis. Saya rasa di semua agama pasti mengajarkan itu," ujar Jadiman.
Sebelumnya, pada Sabtu malam, puluhan warga Kelurahan Jerambah Gantung sekitar pukul 22.00 WIB beramai-ramai berkumpul di depan masjid. Mereka yang datang langsung membongkar spanduk yang berisi tulisan "Mulai tanggal 3 Agustus 2020 'MASJID INI DITUTUP SELAMANYA'."
“Perbedaan pemahaman, dia tidak ingin seperti kita. Saya sudah sampaikan jika masyarakat sini kan kota tapi kampung, paham lah kalau kota tapi kampung itu kan ada yasinan, tahlilan, Salat Subuh ada qunut. Tapi beliau yang merasa yang punya tanah dan aliran dia yang tidak jalan. Intinya di situ dan dikait-kaitkan dengan yang lain. Sebenarnya tidak masalah, tapi beda aliran saja,” kata seorang pengurus masjid yang enggan menyebutkan namanya.
Meski begitu, saat Suara.com mencoba menghubungi pemilik Masjid Al Amanah, Teguh belum mendapat jawaban. Nomor yang bersangkutan beberapa kali dihubungi belum diangkat.
Baca Juga: Heboh Masjid di Pangkalpinang Ditutup, Gara-gara Beda Aliran
Sementara pesan WhatsAap yang dikirim untuk melakukan wawancara langsung hanya dijawab 'Insya Allah.'
Berita Terkait
-
Kolom Kosong Menang, KPU Siapkan Pilkada Ulang Bangka dan Pangkalpinang Agustus 2025
-
Bersyukur Kotak Kosong Menang di Pilkada, Puluhan Pria Kompak Botak Berjemaah: Paslon Kalah Malu Gak Ya?
-
Kotak Kosong Unggul Telak di Pilkada Bangka dan Pangkalpinang, Parpol Gagal Baca Keinginan Publik?
-
Jika Kotak Kosong Menang Pilkada 2024, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
-
Pilkada Pangkalpinang, Wali Kota Petahana yang Didukung 16 Parpol Keok Lawan Kotak Kosong
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak