Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa | Lilis Varwati
Rabu, 05 Agustus 2020 | 12:12 WIB
Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)

Ini menekankan bahwa obesitas adalah kondisi kronis yang kompleks yang membutuhkan manajemen seumur hidup.

"Sudah lama kita mengaitkan obesitas sebagai perilaku gaya hidup. Sudah banyak yang memalukan dan disalahkan sebelumnya," kata Ramos-Salas.

"Orang yang hidup dengan obesitas memerlukan dukungan seperti orang yang hidup dengan penyakit kronis lainnya," ujar Ramos lagi.

Tetapi alih-alih hanya menyarankan pasien untuk makan lebih sedikit, bergerak lebih banyak, pedoman tersebut mendorong dokter untuk memberikan dukungan terapi psikologis, pengobatan dan bedah bariatrik seperti operasi bypass lambung.

Baca Juga: Studi: Waktu Makan Pengaruhi Irama dan Metabolisme Tubuh!

Meski begitu, pedoman ini tidak sepenuhnya menghilangkan saran standar penurunan berat badan.

"Semua individu, terlepas dari ukuran atau komposisi tubuh, akan mendapat manfaat dari mengadopsi pola makan yang sehat dan seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara teratur," katanya.

Namun, perlu dicatat bahwa menjaga berat badan seringkali sulit karena otak akan mengimbanginya dengan merasa lebih lapar, sehingga mendorong orang untuk makan lebih banyak.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menurunkan berat badan saat diet justru kembali gemuk.

"Diet tidak berhasil," kata Ramos-Salas.

Baca Juga: Ingin Menurunkan Berat Badan? Biasakan Minum Air Putih Hangat

Dokter juga harus membuat kesepakatan dengan pasien sebelum mendiskusikan berat badannya untuk fokus pada tujuan kesehatan yang penting bagi mereka, alih-alih hanya memberitahu untuk mengurangi kalori.

Load More