SuaraJatim.id - Kabag Humas Pemeritah Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, pihaknya tetap bersyukur dengan pelabelan warna oranye terkait penanganan Covid-19 oleh BPNB Pusat.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat mengklaim Kota Surabaya sudah zona hijau.
"Terkait itu (pelabelan) kan kewenangan dari BNPB pusat. Tapi yang jelas kita patut bersyukur bahwa Surabaya menjadi lebih baik sekarang terkait penanganan pandemi Covid-19 dan penularan sudah mulai terkendali," ujar Febri ditemui di kantornya, Rabu (12/8/2020).
Febri melanjutkan apapun label yang disematkan, Pemkot Surabaya tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan tanpa sedikit melonggarkan.
"Bukan berarti dengan adanya perubahan status tersebut membuat Pemkot Surabaya melonggarkan, tidak," imbuhnya.
Febri menambahkan, ketika PSBB Surabaya Raya berakhir, pihaknya malah makin masif melakukan sosialisasi protokol kesehatan.
Contohnya seperti sosialisasi masker ke kampung-kampung yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Alhasil, penularan kasus Covid-19 di Surabaya bisa terkendali dan angka kesembuhan terus bertambah.
"Alhamdulillah, dengan dilakukan penerapan sanksi kemudian pendisiplinan protokol kesehatan baik di perusahaan, mal, pasar, maupun penambahan swab di tempat-tempat yang banyak kerumunan menghasilkan, bahwa (penularan Covid-19 di) Surabaya bisa terkendali seperti sekarang," ungkap dia.
Baca Juga: TOK! Hajatan Kawinan Boleh Lagi di Surabaya, Biduan Joget di Pinggir Jalan
Lebih lanjut, Febri mengungkapkan berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya bahwa hampir 90 persen pasien Covid-19 memiliki penyakit penyerta. Baik itu diabetes melitus, hipertensi, jantung maupun paru-paru.
"Memang dari data Dinkes Surabaya hampir 90 persen yang terjangkit dari Covid-19 ini yang memiliki penyakit dahulu. Jadi dia itu sudah sakit duluan entah itu diabetes, atau hipertensi. Sehingga orang tersebut rentan tertular," papar dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit, agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Mulai disiplin cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker dan jaga jarak.
"Makanya itu protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu penting. Karena sudah banyak rekan-rekan kita yang kurang beruntung dengan pandemi ini," pungkas dia.
Untuk diketahui, dalam peta zonasi risiko pada laman website milik BNPB Pusat, saat ini Kota Surabaya telah berwarna oranye yang berarti risiko sedang terhadap kasus Covid-19.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Soal Utang Kereta Cepat, AHY: 'Move On' Bicarakan Pengembangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
-
Anaknya Dipukul Teman, Anggota DPR ini Pilih Mediasi di Sekolah Ketimbang Lapor Polisi
-
Penampakan Busa Putih Penuhi Sungai Kalisari di Surabaya
-
Bomber Brasil Beberkan Rahasia Persija Jakarta Kalahkan Persebaya Surabaya
-
3 Klub IBL Ikut EPC 2025, Dewa United Target Pertahankan Gelar
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Dubes Rusia Temui Khofifah di Surabaya, Siap Jalin Kolaborasi Maritim dan Pendidikan
-
Dompet Kering di Akhir Bulan? Ada DANA Kaget, Ini Cara Klaimnya
-
Langsung Klaim! Nomor Kamu Menerima Saldo Sebar ShopeePay Gratis Sekarang Juga
-
Dukung Ekonomi Nasional, BRI Sukses Salurkan Rp55 Triliun ke UMKM dan Sektor Produktif
-
5 Fakta Menarik di Balik Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, Inspirasi Hari Santri 2025