SuaraJatim.id - Para guru di Kabupaten Mojokerto harus berburu WIFI gratis ke warung kopi atau juga balai desa untuk melayani kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau bejalar online. Sebab bantuan paket internet untuk mereka tidak jelas juntrungannya.
Padahal sudah disepakati bantuan tersebut diusulkan Dinas Pendidikan (Dispendik) ke Pemkab Mojokerto menggunakan anggaran tidak terduga. bantua itu Rp 30 ribu per siswa SD-SMP maupun Rp 50 ribu per guru SD-SMP.
Tak hanya guru yang berburu WIFI gratis, siswa pun juga.
Fenomena siswa belajar di warkop atau balai desa menjadi keprihatinan tersendiri, termasuk kerelaan guru yang diam-diam home visite ke rumah siswa menjadi keprihatinan Dispendik Kabupaten Mojokerto. Namun kondisi ini tak hanya terjadi di Kabupaten Mojokerto, namun juga kota lain.
Saat ini Dispendik Kabupaten Mojokerto ancang-ancang memanfaatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Bahkan sekolah mulai diminta mengubah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk keperluan bantuan internet tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin.
“Pemanfaatan BOS sebagai langkah cadangan. Kami masih berupaya mengajukan bantuan paket internet gratis ke pemda. Informasinya sih bantuan sudah mulai ditanggapi oleh tim verifikasi. Tapi tetap kita minta sekolah menyiapkan dana BOS dengan RKAS perubahan,” ungkapnya seperti dilansir beritajatim.com, Kamis (13/8/2020).
Masih kata Zainul, Dispendik Kabupaten Mojokerto sudah mengusulkan bantuan untuk mengatasi keterbatasan akses internet selama pembelajaran daring.
Baca Juga: Tips Mengatur Waktu Belajar di Rumah Selama Pandemi Covid-19
Bantuan senilai Rp 8 miliar saat ini tengah diupayakan bisa segera cair sehingga secepatnya bisa dibagikan kepada siswa dan guru dalam bentuk kuota internet gratis selama 3 bulan.
Bantuan tersebut rencananya dibagi menjadi beberapa macam paket data. Yakni, paket senilai Rp30 ribu per siswa untuk 61.475 siswa SD dan 24.190 siswa SMP. Sedangkan, 3.787 guru SD dan 1.228 guru SMP, juga akan memperoleh masing-masing senilai Rp 50 ribu.
Para siswa akan mendapatkan kuota paket sebesar 8 gigabytes. Sedangkan guru 15 gigabytes.
Berita Terkait
-
Viral! Tertipu WiFi Gratis Bandara Palsu, Kartu Kredit Dibobol Buat Belanja Mewah di Singapura
-
Ketimbang WiFi Gratis yang Digagas Anies, PSI Usul Perbanyak CCTV di Jakarta, Ini Alasannya!
-
Dicap Ikut-ikut Ganjar Usai Kasih Wifi Gratis, Gibran Tetap Lempeng: Nggak Apa-apa, Beliau Pintar
-
Gibran Kembali 'Bikin Ulah' di Postingan Info Wifi Gratis, Netizen: Wapresku Gini Amat Ya Allah
-
Gibran Kasih Wifi Gratis Selama Puasa, Sindir Alus Program Ganjar?
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital