SuaraJatim.id - Bupati Kediri Haryanti Sutrisno diteror petasan jelang Pilkada 2020 di sana, Minggu (16/8/2020) dini hari. Teror menyasar rumahnya di Jalan Soekarno-Hatta, depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri.
Teror ini diungkap suami Haryanti, Sutrisno. Lewat akun Facebook pribadinya, @Sutrisno Kdr, mantan Bupati Kediri itu mengunggah rekaman CCTV yang merekam aksi pelaku.
Suami Haryanti, Sutrisno membeberkan peristiwa teror itu lewat akun Facebook pribadinya, @Sutrisno Kdr. Sang pelaku memberikan pesan ancaman yang ditulis di petasan yang dilemparkan ke rumah korban.
"Selongsongnya petasan ditulisi: KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR!!!, NKRI HARGA MATI," tulis @Sutrisno Kdr dalam unggahannya dilihat SuaraJatim.id, Minggu (16/8/2020).
Baca Juga: Bupati Kediri Diteror Petasan karena Suhu Politik Panas Pilkada
Sutrino juga mengunggah rekaman CCTV yang merekam aksi pelaku yang menyerang rumahnya. Menurutnya, aksi tersebut terjadi ketika dirinya sedang melaksanakan salat tahajud.
"Sekitar jam 03.00. waktu2 Tahajud ada sepeda montor ( LIHAT VIDIO ) melparkan petasan ke rumah saya," kata dia.
Menurut Sutrisno, teror yang menyasar rumah pribadinya ini baru pertama kali terjadi. Sejak menjabat Bupati Kediri sejak tahun 1999, belum pernah rumahnya diteror.
"Selama 20 Th Kediri nyaman dan tenang , dengan PILKADA saat ini Kediri mendapatkan teror demikian ini , semoga ALLAH SWT melindungi masyarakat Kediri," paparnya.
Polisi menyebut petasan yang dilempar pelaku menyasar garasi mobil.
Baca Juga: Peneror Rumah Bupati Kediri Catut Nama NU, Ini Respon PCNU
"TKP-nya ini garasi mobil, bukan rumah," kata Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar, saat ditemui SuaraJatim.id di lokasi kejadian, Minggu (16/8/2020).
Teror tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB pagi tadi. Sementara polisi baru menerima laporan pukul 08.00 WIB. Setelahnya polisi mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Kami baru mengikuti (mendapat) laporan sekitar pukul 08.00 pagi. Setelah itu kita langsung menuju TKP, melakukan olah TKP," paparnya.
Polisi, lanjut Akbar, telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi. Hasil identifikasi sementara, diketahui pelaku berjumlah dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor matic.
"Berdasarkan hasil CCTV yang ada pelaku dua orang menggunakan motor matic berwarna merah. Dugaan nopolnya dicabut," sebutnya.
"(Pelaku) bergerak dari arah barat, kemudian berhenti di TKP, putar balik, menyalakan petasan. Petasan dilempar ke garasi. Setelah itu mereka berjalan kembali ke arah barat," lanjutnya.
Akbar menuturkan, petasan yang dilempar pelaku berjenis kembang api. Setelah dilempar, terjadi beberapa kali ledakan di dalam garasi mobil kediaman Haryanti.
"Ada ledakan yang mengenai salah satu mobil, mobil warna hitam. Terkena bemper bagian kiri bawah. Mobilnya jenis Fortuner," ungkapnya.
"Kondisi mobilnya lecet, ada sedikit gompal bagian kiri bawah mobil tersebut," sambung Akbar.
Pengejaran dilakukan setelah polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang disebut berjumlah dua orang.
"Kami masih terus menelusuri, kira-kira dari mana asalnya (pelaku)," kata Gilang.
"Sementara belum (belum mengarah ke terduga pelaku) ya, masih kami dalami lebih lanjut," lanjutnya.
Menurut Akbar, tidak ada saksi mata dalam insiden ini. Sejauh ini, pihaknya baru memeriksa CCTV yang terpasang di kediaman Haryanti dan yang terpasang di Jalan Soekarno-Hatta.
"Kalau yang di rumah (bupati) siapa saja saya masih belum menelusuri sampai ke sana," jelasnya.
Polisi belum berani menyimpulkan motif peneror. Kini pihaknya masih mendalami kasus tersebut, termasuk tengah memburu kedua pelaku.
"Masih belum tahu (motif pelaku), masih kami telusuri. Masih terlalu dini kalau saya mengungkapkan statement terkait itu," sebutnya.
Aksi teror pelemparan petasan di rumah Bupati Haryanti Sutrisno terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Polisi sudah mengetahui ciri-ciri peneror.
Pelaku diketahui berjumlah dua orang. Saat beraksi, mereka mengendarai sepeda motor matic merah. Namun sepeda motor itu tak terpasang nomor polisi.
"Identifikasi pelaku dia sekitar tingginya 170 (cm), badannya enggak terlalu gemuk, enggak terlalu kurus," tutur Akbar.
"Dari hasil CCTV dilihat (pelaku) menggunakan atasan warna merah dan celana jeans," lanjutnya.
Suami Bupati Kediri, Sutrisno, angkat bicara mengenai teror petasan yang menyasar garasi mobil kediamannya, Minggu (16/8/2020) pagi tadi. Ia menduga teror itu berkaitan dengan memanasnya suhu perpolitikan jelang Pilkada 2020.
Dugaan ini berangkat dari pengalaman Sutrisno 20 tahun terakhir.
Sejak ia menjabat Bupati Kediri periode 1999-2009 hingga dilanjutkan istrinya, Haryanti periode 2010-2021, tidak pernah ada teror menyasar kediamannya.
"Kalau saya menangkapnya itu, ini kan menjelang Pilkada ya, menjelang Pilkada. Tentunya ada suhu politik yang memanas," kata Sutrisno saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (16/8/2020).
"Ini sebagai pengalaman kita semua. Masyarakat Kabupaten Kediri sudah 20 tahun nyaman, dan tenang. Baru Pilkada saat ini itu terjadi sesuatu yang aneh atau apa, apa unik," lanjut eks politikus PDI Perjuangan ini.
Sutrisno menuturkan, banyak kejadian janggal yang dialaminya akhir-akhir ini, terutama menjelang Pilkada. Seperti tudingan yang diarahkan kepada dirinya dan keluarganya yang disebut mendukung khilafah.
"Jadi dari pihak tertentu, treatmentnya itu nggak pas. Kalau hal itu menyampaikan saya khilafah atau keluarga saya, itu nggak tepat," tuturnya.
Tak berhenti di situ, kata Sutrisno, kejadian janggal kembali terjadi. Kediamannya dilempari petasan jenis kembang api.
Petasan itu menyasar garasi mobil kediamannya. Beruntung tidak ada korban dalam insiden ini.
"(Ada yang) melempar petasan, dan petasannya itu kan ada kertasnya," ungkapnya.
Sutrisno pun tak ambil pusing.
Menurutnya, tertangkap atau tidaknya pelaku menjadi urusan aparat kepolisian. Dirinya hanya mengambil hikmah atas teror ini.
"Kalau itu (pelakunya) nanti ketangkap atau tidak ketangkap, itu kan kewenangan daripada kepolisian," jelas Sutrisno.
"Ya yang jelas ya kalau keinginan saya, ya dalam arti wajar itu supaya masyarakat menilai, mengevaluasi apa yang terjadi ini semoga menjadi pelajaran, semoga menjadi hikmah di balik itu," katanya.
Sutrisno mengaku tak kenal dan tahu siapa yang meneror rumahnya. Namun tetiba, saat melangsungkan salat tahajud bersama Haryanti pagi tadi terdengar suara ledakan yang tak jauh dari kediamannya.
"Saya malah awalnya nggak berpikir. Saya pikir itu tembakan apa ban meletus, apa tembakan ada penjahat atau apa. Tapi setelah itu ibu (Haryanti) keluar, kok ada bunyi apa. Satpol, satpam ngecek," papar Sutrisno.
Berita Terkait
-
Profil dan Pendidikan Hanindhito Himawan, Bupati Kediri Dulu saat Lahir Ditemani Anies Baswedan
-
Profil Hanindhito Himawan Pramono Ikut Pilkada 2024, Ayahnya Pilgub DKI Jakarta Sang Anak di Kediri
-
Deny Widyanarko, Bos Rokok Kandidat Kuat Cabup Kediri Dapat Surat Tugas dari Demokrat
-
Bukan Ardhito Pramono, Ini Sosok Anak Pramono Anung yang Sebenarnya Bukan Orang Sembarangan
-
Ribut Kualitas Semen Padang, Andre Rosiade Semprot Habis Bupati Kediri: Jangan Asal Bunyi!
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024
-
Cerita Detik-detik 5 Warga Pamekasan Meninggal Diduga Keracunan Gas Sumur
-
Tim Risma-Gus Hans Percaya Diri Jagoannya Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
-
Menang di Kampung Halaman, Emil Dardak Tak Sia-sia Pulang Sebelum Coblosan
-
Kronologi Truk Box Terbakar di Ngawi: Sopir Sempat dengar Suara 'Duks'