SuaraJatim.id - Ada yang berbeda di RS Lapangan Indrapura, Surabaya, Senin (17/8/2020) pagi. Para pasien positif corona di sana dikumpulkan di lapangan untuk upacara 17 Agustus.
Mereka dibariskan dengan jarak hampir 2 meter antara 1 pasien ke pasien lain. Penanggung jawab RS Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II Laksma TNI Dr IDG Nalendra mengatakan upacara virtual dilakukan sesuai dengan perintah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pandam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.
“Kami hanya mengikuti upacara secara virtual dari Jakarta yakni dengan mengikuti pengibaran bendera dan mengheningkan cipta. Hal itu sesuai perintah dari Gubernur Jatim dan Pangdam V/Brawijaya,” ujarnya.
Tujuan digelarnya upacara tersebut selain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pasien Covid-19, juga untuk menyampaikan apa yang telah dicapai RS Lapangan dalam hal penanggulangan Covid-19.
“Tujuannya kami mau menyampaikan sesuatu yang luar biasa yang telah dicapai teman-teman di sini dalam hal penanggulangan Covid,” ujarnya.
RS Lapangan Indrapura yang berdiri sejak akhir Mei 2020 tersebut telah merawat sebanyak 1.555 pasien dimana 1.207 di antaranya dinyatakan sembuh.
Sementara 139 pasien masih dirawat.
“Angka kematian akibat Covid-19 di sini nol. RS Lapangan menyumbang delapan sampai 10 persen angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim,” tuturnya seperti dilansir beritajatim.com.
Menurutnya, tingginya angka kesembuhan di RS Lapangan karen pihaknya menerapkan perawatan yang tidak terlalu lama untuk pasien.
Baca Juga: Waduh, Teori Konspirasi dan Berita Palsu Bikin Covid-19 Makin Parah
Rata-rata pasien Covid-19 dirawat antara tiga sampai 10 hari saja.
Rata-rata tiga sampai 10 hari pasien telah pulang. Selain itu tidak banyak obat-obatan yang dipakai, karena pelayanan pasien ditekankan pada peningkatan imunitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, jumlah tenaga kesehatan yang memadai, kata Nalendra, merupakan faktor penting tingkat kesembuhan pasien di rumah sakit tersebut sangat tinggi.
“Di sini ada 24 dokter dan 74 perawat. Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), TNI dan pemerintah provinsi. Untuk tenaga perawat ada bantuan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan TNI.
“Sementara untuk fasilitas ada sebanyak 192 tempat tidur. Hingga saat ini tenaga dokter sangat memadai. Rencana Akhir bulan akan ada penambahanan tenaga kesehatan,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!