SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan merenovasi rumah kelahiran Proklamator Soekarno di Jalan Peneleh gang Pandean IV nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Ahli waris rumah kelahiran Soekarno (Bung Karno) akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020).
Proses penyerahan itu dilakukan langsung oleh ahli waris kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di depan rumah bersejarah itu.
Seusai diserahkan, Wali Kota Risma sempat meninjau langsung kondisi di dalam rumah tersebut, bahkan ia juga menyempatkan diri membaca salah satu tulisan di rumah tersebut.
Baca Juga: Ini Doa yang Dipanjatkan Soekarno Usai Proklamasi tapi Belum Terkabul
Setelah itu, ia juga meninjau beberapa tempat bersejarah yang ada di kawasan tersebut, seperti Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng, Makam Mbah Pitono dan beberapa benda bersejarah lainnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menyampaikan terimakasih banyak kepada para ahli waris rumah kelahiran Bung Karno yang telah sudi dan berkenan merelakan rumahnya diserahkan kepada Pemkot Surabaya.
Menurutnya, rumah ini adalah rumah kebanggaan bersama dan merupakan simbol kebanggaan bersama.
"Terimakasih para ahli waris yang sudah sudi dan berkenan merelakan rumah kebanggaan kami, ini simbol kebanggaan kami. Nanti rumah ini akan kita jadikan museum, apalagi di kawasan ini banyak sejarahnya dan sudah kita beri titik-titik, seperti langgar, makam dan beberapa benda lainnya," kata Wali Kota Risma seusai menerima rumah kelahiran Bung Karno itu.
Ia juga mengatakan bahwa niat baik para ahli waris ini tentu akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Baca Juga: Kerja di Surabaya Kena Corona, Gadis Madiun Malah Pulkam, Ibunya Terular
Sebab, nanti anak-anak Surabaya dan anak luar Surabaya bisa belajar sejarah di rumah ini, termasuk bagaimana perjuangan Bung Karno dengan segala keterbatasannya tapi mampu membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
Berita Terkait
-
Buntut Unggah Video Negatif Petugas Tanpa Bukti, Dua WN Tiongkok Diamankan Imigrasi
-
Ulasan Novelet Surabaya: Sisi Lain Nasib Rakyat di Masa Pertempuan Surabaya
-
Momen Presiden Prabowo di Istana Rashtrapati Bhavan, Mengulang Jejak Bersejarah Soekarno di Hari Republik India
-
Laut Jadi Tanah Pribadi: Menyoal SHGB yang Bertentangan dengan Hukum
-
Viral Program Tidur Siang di SMP Surabaya, Netizen: Habis Makan Siang Gratis Lanjut Tidur
Terpopuler
- Diajak Umrah Ivan Gunawan, Ruben Onsu Ternyata Lahir dari Ibu Berdarah Arab
- Janji Gibran soal Hilirisasi Digital Ditagih Pengamat Kripto, Netizen: Mana Dia Paham?
- Beredar Surat Kejagung Panggil Kades Arsin Terkait Kasus Pagar Laut, Diminta Bawa Buku Letter C Desa Kohod
- Potret Rumah Reino Barack dan Syahrini di Jepang: Old Money, tapi Hunian Diledek Biasa Saja
- Wara-wiri Lawan Doktif, Wajah Asli Shella Saukia di Podcast Uya Kuya Tuai Perbincangan
Pilihan
-
Pedagang Kantin Mengeluh, MBG di Samarinda Dinilai Belum Berikan Dampak Positif ke UMKM
-
45 Ucapan Isra Miraj yang Inspiratif dan Penuh Hikmah, Cocok untuk Status dan Caption!
-
Rp 28 Juta dalam 5 Hari: Efisiensi Anggaran MBG di Samarinda Dipertanyakan
-
Nonton Apa di Bioskop? Cek 10 Rekomendasi Film Terbaik Pekan Ini
-
Pemerintah Tegaskan Pentingnya Tindak Lanjut Pembangunan di IKN: Investor Diminta Serius
Terkini
-
Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember, Benarkah Karena Depresi dan Kecanduan Game Online?
-
Fakta-Fakta Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi: 3 Tahun Menjalin Hubungan Tapi Tak Pernah Menikah
-
Oplosan Maut Renggut 2 Nyawa di Mojokerto, Alkohol 70 Persen Dicampur Minuman Sachet
-
Sakit Hati Karena Apa? Terungkap Motif Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi
-
Tragedi Berdarah di Jember, Anak Tega Habisi Nyawa Ayah Kandung dengan Cara Sadis