Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 18 Agustus 2020 | 10:25 WIB
Ilustrasi (Foto: shutterstocks)

SuaraJatim.id - Peristiwa aneh nan ajaib dilaporkan baru saja terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Seorang gadis belia berumur 12 tahun kedapatan hidup lagi saat jasadnya tengah akan dimandikan.

Namun pada akhirnya, sang gadis belia itu ternyata meninggal lagi satu jam kemudian. Hanya saja, peristiwa tersebut tetap mengejutkan dan membuat heboh warga yang mendengarnya.

Dilansir dari Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), gadis tersebut dikabarkan meninggal dengan diagnosis diabetes dan komplikasi.

Setelah dinyatakan meninggal dunia dan jasadnya hendak dimandikan, tiba-tiba jantungnya berdetak kembali.

Baca Juga: Anak Sapi Terlahir Berkepala Dua, Warga Probolinggo Gempar

Sontak hal itu membuat membuat kaget bukan main kerabat yang hendak memandikan jenazahnya.

Serta merta, tim medis datang untuk memberi oksigen dan bantuan pernapasan.

Namun setelah satu jam mendapat perawatan, sang gadis 12 tahun itu dipastikan kembali meninggal dunia.

Dari beberapa sumber menyebutkan, fenomena hidup lagi setelah dinyatakan meninggal tidak selalu berkaitan dengan hal-hal mistis.

Dalam dunia medis, hal ini meski jarang, dimungkinkan terjadi karena berbagai sebab.

Baca Juga: Terpisah 22 Tahun, Kisah Kakak Cari Adik: Saya Takut Tidak Berumur Panjang

Salah satunya dikenal sebagai lazarus syndrome atau Return of Spontaneous Circulation (ROSC) yang dialami pasien serangan jantung.

Kondisi itu terbilang amat langka, hanya ada sekitar 38 kasus yang dilaporkan sejak 1982 saat sindrom ini dijabarkan dalam literatur medis.

Sebuah laporan menyebut 82 persen ROSC terjadi 10 menit setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan.

Dalam 45 persen kasus, pasien mengalami pemulihan sistem saraf yang baik.

Diyakini, kasus semacam ini lebih sering dari yang dibayangkan. Kasus hidup lagi setelah meninggal seringkali underreported alias tidak terlaporkan.

Ada banyak kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah tekanan yang terkumpul di dada saat dilakukan CPR.

Kemungkinan lain adalah efek tertunda dari upaya pengobatan untuk resusitasi seperti adrenalin.

Lalu ada kemungkinan lain lagi, yakni hiperkalemia, di mana kadar kalium atau potasium yang terlalu tinggi dalam darah.

Load More