Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 23 Agustus 2020 | 17:18 WIB
Gara-gara pandemi virus corona di Kabupaten Bojonegoro, penjual pentol (bakso) yang biasa mangkal di sekolahan terpaksa berhenti berjualan. (Suara.com/Andri Yanto)

Kemudian bilahan tersebut dihaluskan satu per satu menggunakan pisau.

"Setelahnya bilahan saya rangkai, ditali hingga menjadi kerangka layang-layang. Setiap hari saya mampu membuat 10 hingga 20 kerangka layangan," tambahnya.

Puluhan kerangka layang-layang tersebut setelah terkumpul kemudian dia kirim kepada pengepul.

Dari usaha tersebut rupanya menguntungkan sekali bagi dia. Pasalnya omzet yang diperoleh per harinya kisaran antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, itu pun tergantung pesanan.

Baca Juga: Lengkap Pakai Masker, Penari Kecak Tampil di Era New Normal Covid-19

"Alhamdulillah cukup untuk membantu meringankan beban orangtua. Kalau ada pesanan saya buatkan. Tapi kalau tidak ada (pesanan) kerangka layangan tersebut saya kirim ke pengepul," ucapnya.

Kontributor : Andri Yanto

Load More