SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menyebut format uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas di SMA N 2 (SMADA) Nganjuk bisa dicontoh SMA-SMA lainnya.
Format KBM di SMADA yang memberikan perlindungan berlapis atas bahaya Covid-19 ke siswa dianggap cukup baik. Oleh karenanya, format tersebut patut ditiru oleh sekolah lainnya di Jatim.
"Saya melihat format yang dilakukan di SMA 2 Nganjuk ini bisa dijadikan referensi oleh sekolah-sekolah yang lain," kata Khofifah usai berkunjung di SMADA Nganjuk, Senin (24/8/2020).
Khofifah bersama rombongan meninjau SMADA Nganjuk siang tadi.
Kedatangannya untuk melihat proses belajar di sekolah yang melakukan uji coba KBM tatap muka terbatas di Nganjuk ini.
Dalam kunjungan ini, Khofifah didampingi sejumlah pejabat seperti Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk Edy Sukarno.
Menurut Khofifah, format KBM di SMADA cukup bagus. Setiap meja siswa dipasang perisai terbuat dari mika, perisai itu berfungsi sebagai pembatas.
Tentunya juga diterapkan protokol kesehatan lainnya.
"Mereka (siswa dan guru) pakai masker, pakai face shield, mereka ada pembatas. Insya Allah ini cukup secure bagi anak-anak," papar Khofifah.
Baca Juga: Terapkan Sistem Ganjil Genap, Sekolah di Malang Bakal Diizinkan Buka Lagi
"Lalu kita bisa melihat AC dimatikan karena ventilasi udara dimungkinkan untuk memberikan suplai oksigen di ruang-ruang kelas. Kemudian yang masuk adalah 25% dari jumlah siswa," lanjutnya.
Khofifah menuturkan, tidak ada yang tahu kapan pendemi Covid-19 berakhir. Untuk itu, pihaknya kini mulai mencoba membuka akses pendidikan SMA sederajat di Jatim secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
"Jadi bertahap, ini 25% dulu (siswa yang masuk). Kemudian kita melihat bagaimana nanti Gugus Tugas Kabupaten/Kota memberikan rekomendasi bagi seluruh penyelenggara SMA, SMK, SLB," tuturnya.
Uji coba KBM tatap muka terbatas di Nganjuk, kata Khofifah, rencananya berlangsung tiga minggu dimulai sejak 18 Agustus 2020. Setelah uji coba berakhir, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama.
"Jadi kalau selesai tiga minggu (uji coba), mungkin ada evaluasi lebih dalam. Apa siswanya dimungkinkan untuk ditambah, atau jam pelajarannya. Pokoknya kesehatan tetap prioritas," pungkas Khofifah.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
-
Terdampak Kemarau, Waduk Perning Nganjuk Mengering
-
Pantas Harganya Mahal, Perkedel Isinya Dicampur 100 Pil Narkoba
-
Sejarah Motor Honda CB, Punya Komunitas Loyal yang Sempat Bikin Geger Nganjuk
-
Potret Irenne Ghea, Pedangdut Viral Karena Insiden Pengeroyokan Mobil di Nganjuk
-
Berapa Harga Motor CB? Acara Komunitasnya di Nganjuk Bikin Rugi Mini Market hingga Rusak Mobil Artis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat
-
Khofifah Tegaskan Profesionalisme Tim DVI dalam Identifikasi Korban Mushalla Ponpes Al Khoziny
-
3 Kunci Utama Untuk Dapatkan DANA Kaget Secepat Kilat di Malam Minggu
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu