Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 24 Agustus 2020 | 15:41 WIB
Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Dr Windhu Purnomo [Istimewa]

"Memang biaya yang dikeluarkan tinggi, tidak hanya uang tapi ada cost sosial dan sebagainya. Tapi di balik semua itu pasti ada hasilnya. Jadi harus betul-betul ketat protokolnya. Jadi harus berbeda dengan orang biasa," katanya.

Sementara itu, mengenai sumber penularan yang mengakibatkan Plt Bupati Sidoarjo meninggal akibat Covid-19 masih belum diketahui. Sejauh ini pihak Pemkab sudah melakukan tracing dan swab tes.

Untuk mengetahui sumber penularan dan menghentikannya maka orang yang pernah kontak 14 hari terhadap Cak Nur harus di tracing dan di swab.

"Jadi selama 14 hari sebelumnya beliau itu ketemu sapa saja. Ketemu siapa saja 14 hari itu. Nanti baru ketahuan sebenarnya penularan terjadi di mana. Positif juga bisa diselidiki dia yang menulari atau yang ditulari. Jadi tracing yang masif dan cepat itu akan membuka penularannya dimana dan siapa yang menulari," jelasnya.

Baca Juga: Muncul Klaster COVID-19 di Pabrik Tangerang, 43 Buruh Positif Corona

Kontributor : Arry Saputra

Load More