SuaraJatim.id - Berawal dari kasus pencurian yang dilakukan oleh lima orang anak baru gede atau ABG di Surabaya. Cerita miris sekeluarga masuk penjara pun terungkap.
Bermula dari penangkapan pelaku pencurian sepeda motor di Banyu Urip Kidul, Surabaya pada Minggu (12/8/2020) yang ditangkap polisi.
Dilansir dari Beritajatim.com, pelaku pencurian yang awalnya diduga dilakukan oleh lima orang bocil ini ternyata hanya tiga yang ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Namun setelah ditelusuri, ternyata satu keluarga dari salah satu pelaku yang diamankan bernama Zidan (19) membuat cacatan baru di kepolisian.
Baca Juga: Terekam CCTV, Ini Dia Tampang Pelaku Pencurian Helm di Ruko Nagoya
Bagaimana tidak, satu keluarga ini berurusan dengan hukum. Mulai dari ayah, ibu, kakak dan Zidan sendiri sebagai anak bungsu.
Kanit Polsek Sawahan Iptu Ristitanto menjelaskan, pelaku bernama Zidan Hadi Putra (19) ini ayahnya ditembak mati BNN karena melawan saat ditangkap dengan dugaan membawa narkoba.
Sementara sang ibu masuk penjara setelah ditangkap tim Satres Narkoba Polrestabes Surabaya karena menyimpan beberapa kilogram sabu.
“Dari pengakuan tersangka keluarganya hancur. Ia frustasi karena sang ayah ditembak BNN atas kasus narkoba. Begitu juga ibu dan kakaknya juga terlibat kasus narkoba dan belum keluar penjara,” ujar Ristianto, Senin (24/8/2020).
Ia menjelaskan, Zidan tinggal bersama sang nenek. Dia pun menjelaskan hidup berkekurangan dan tanpa ada pendampingan orang tua membuatnya terjerumus ke perilaku liar.
Baca Juga: Nama Mujiaman Sempat Dirahasiakan Buat Dampingi Machfud di Pilwali Surabaya
Ditambah, Zidan juga tak mendapatkan contoh yang baik dari sang kakak.
Zidan sebenarnya sudah mencoba hidup normal, tapi tak mampu. Badannya penuh tato.
Ketika berkumpul dengan teman seusianya, Zidan sering mengkonsumsi munuman keras (miras).
Hingga akhirnya terjerumus dalam tindakan kriminal. Zidan menjadi pelaku curanmor.
“Ya mungkin karena pelaku hidup di lingkungan yang tak terdidik. Sehingga psikologis pelaku akhirnya ikut rekannya bertindak kriminal. Padahal sang nenek juga sudah membina cucu satu-satunya yang hidup bersamanya. Akhirnya komplit sudah satu keluarga masuk penjara,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
Kumpulan Aksi Kriminalitas Selama Lebaran di Jakarta, Maling Emas hingga Preman Minta Jatah
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
ART Ditangkap di Mall, Usai Gasak Dolar Majikan di Hari Lebaran
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global