Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 31 Agustus 2020 | 05:33 WIB
Petugas mengevakuasi korban dari toko elektronik yang terbakar di Jalan Kranggan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/8/2020). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]

"Petugas kami begitu mendapat kabar, kami pukul 07.55 sudah berangkat ke lokasi dengan pasukan penuh dari tari Rayon 1 karena segala unit kita di rayon, 15 menit sudah sampai termasuk membuka pintu sebagainya, tapi di lokasi memang asap sudah tebal kita lakukan pembukaan pintu harmonika, pintunya itu double setelah pintu harmonika terbuka ada teralis langsung ke situ dan kesulitannya karena dia menguncinya dari dalam, penghuninya kalau kosong dari luar lebih mudah karena penghuni di dalam, kuncinya dari dalam, di gembok ada rantainya juga didalam dan bangunan," papar Dedi.

Mengetahui asap yang begitu tebal, Dedi menyuruh anak buahnya untuk membuka dan menjebol tembok, agar asap yang berada di dalam bisa keluar.

"Toko yang samping, di lorong ini yang ada pintu harmonika sendiri, yang sampai tembus ke lantai 2, ada sepeda motor di situ. Pasukan PMK kebetulan sudah melakukan pengurangan asap dengan menjebol ruko sampai menjebol tembok, jadi tembok samping ini udah kita jebol, kemudian supaya asapnya keluar dan lalu kita semprot dari situ juga. Setelah kita buka langkah pertama kita menyelamatkan korban. Sayangnya dengan kondisi asap di tengah ruangan ini penuh, karena barang elektronik sudah terbakar, mengenakan perlengkapan khusus masuk untuk menyisir tapi menjebol dulu lorong, menyisir sampai naik ke lantai dua dan tidak ditemukan apa-apa tidak ditemukan korban apapun sehingga kemudian teman-teman fokus untuk melakukan pemadaman," ujarnya.

Usai melakukan pemadaman, mulai dari bawah, hingga membasahi atas dengan Bronto. Selain itu, Bronto juga melakukan pembasahan di kanan-kiri toko, serta belakang toko, agar api tidak merambat hingga masuk ke Pasar Blauran.

Baca Juga: Gagal Selamat, Korban Kebakaran di Kranggan Tewas di Bawah Gardu Listrik

"Setelah melakukan pemadaman, Bronto dari atas ini karena kita harus memblokir dulu dari sisi kanan kiri dan belakang belakang ini persis pasar Blauran, sehingga bronto fungsinya memadamkan dan mengcover supaya tidak terjadi perlambatan di pasar Blauran. Jadi yang terbakar itu hanya satu toko itu saja dan di posisi di tempat tidur itu tadi dan toko itu tidak untuk rumah, jadi sisanya 6 meter dipotong 5x10 itu toko, keluarkan etalase-etalase untuk memajang elektronik," ujarnya lagi.

Sementara itu, sebanyak 5 mayat ditemukan, hampir semua mayat itu masih lengkap dengan pakaiannya, hanya tertutup debu dan abu yang menimbun para jenazah.

"Nah baru di sisi kirinya itu ada pintu kecil itu yang masuk ke kamar tidur sampai ke belakang kamar mandi dan sebagainya. Emang kami setelah membuka pintu, dua untuk jenazah kita temukan, pertama itu setelah pembasahan, pertamanya tidak kelihatan jadi setelah terang ada jenazah di bawahnya motor. Kalau kita melakukan penguraian lagi di sekitar kamar tidur ternyata ada lagi jenazah posisinya meluk guling, rambutnya panjang di bawahnya lagi juga ada ada," imbuhnya.

Tak berhenti di situ. Damkar terus berupaya mencari korban untuk diselamatkan. Benar saja, mereka kembali menemukan mayat di tergeletak di kamar mandi.

"Terus teman-teman masuk kedalam sampai ke kamar mandi yang paling belakang yang baru ditemukan lagi satu telentang di kamar mandi jadi dalam posisi tidak hangus, tapi melepuh-melepuh itu kekurangan oksigen karena asap. Di kamar itu kemungkinan dua perempuan satu laki-laki secara fisik memang yang satu rambutnya panjang belakang sendiri yang depan tuh laki-laki rambutnya itu masih utuh dan ada keponakan yang datang masih bisa diidentifikasi luka bakar melepuh kayak putih merah-merah kena asap panas," ungkapnya.

Baca Juga: Toko di Pasar Blauran Kebakaran, Sekitar 5 Orang Dikabarkan Tewas

Dengan adanya korban jiwa hingga lima orang, Wali Kota Risma mengucapkan duka cita sebesar-besarnya, yang ditujukan pada keluarga korban. "Saya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, turut berduka cita pada keluarga korban. Saya mohon maaf sebesar-besarnya, karena yang dilakukan Damkar sendiri sudah maksimal," kata Risma.

Load More