Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Kamis, 03 September 2020 | 14:03 WIB
Ilustrasi antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)

SuaraJatim.id - Penelitian ilmiah tentang antibodi virus Corona Covid-19 memberikan kabar baik terkait kesembuhan pasien.

Dilansir ANTARA, studi dari Islandia mengatakan antibodi Covid-19 baru terbentuk empat bulan setelah pasien dinyatakan sembuh.

Jumlah antibodi Covid-19 dalam tubuh lebih dari 90 persen pasien sembuh di Islandia meningkat setelah empat bulan.

Beberapa kajian sebelumnya memperlihatkan jumlah antibodi dalam tubuh pasien turun drastis setelah terserang Covid-19.

Baca Juga: Studi: Penggunaan Hand Sanitizer Berlebih Dapat Memunculkan Patogen Super

Temuan itu membuat banyak pihak mempertanyakan berapa lama waktu yang ditubuhkan tubuh untuk mengembangkan sistem imun terhadap virus corona jenis baru itu (SARS-CoV-2).

Temuan baru itu kemungkinan berpengaruh terhadap pemahaman mengenai risiko penularan kembali serta daya tahan vaksin, kata peneliti dan kepala deCode Genetics, lembaga yang mengadakan penelitian tersebut.

Sejumlah ilmuwan dari deCode Genetics memeriksa jumlah antibodi pada lebih dari 30.000 penduduk Islandia demi mendapatkan data mengenai seberapa banyak warga setempat yang terjangkit Covid-19 serta mendalami sistem kekebalan tubuh setelah terjangkit penyakit itu.

Hasilnya, ilmuwan memprediksi sekitar satu persen populasi di Islandia positif tertular Covid-19.

Dari jumlah itu, 56 persen di antaranya menerima konfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap PCR.

Baca Juga: Studi Terbaru: Ozon Efektif Netralkan Covid-19

Sementara itu, 14 persen lainnya merupakan kontak erat pasien Covid-19 dan telah menjalani karantina.

Load More