SuaraJatim.id - Bakal calon bupati di Pilkada Gunung Kidul, Mayor Sunaryanto memiliki cara tersendiri ketika mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Ia bersama calon wakilnya, Heri Susanto memilih berlari sejauh 7,5 kilometer dari kediamannya di Kwarasan Wetan, Kedungkeris, Nglipar, menuju kantor KPU, Minggu (05/09/2020) kemarin.
Ratusan orang turut serta mendampingi Sunaryanto berlari menuju ke KPU. Ia bahkan disaksikan ratusan masyarakat yang sudah berjajar di tepi jalan rute lari.
Dikutip dari suara.com, sepanjang jalan masyarakat melambaikan tangan kepada calon bupati tersebut. Berangkat dari kediaman sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan Sunaryanto tiba di KPU Gunungkidul sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelum berangkat, Sunaryanto bersama istri, Diah Purwanti, menyempatkan diri sungkem kepada kedua orang tuanya, Karso Wiyono dan Mbah Welas.
Dengan menepuk bahu, keduanya memberikan restu kepada anak pertamanya yang masih muda itu untuk mengabdikan diri bagi Gunungkidul Handayani.
Bagi Sunaryanto, restu kedua orang tua, terutama ibu, adalah kekuatan luar biasa untuk mulai perjalanan pengabdian di Bumi Handayani. Slogan Handayani Dharmaning Pertiwi dipegang erat.
Segala potensi kekuatan yang dimiliki Gunungkidul harus dikelola maksimal. Bukan lagi membangun Gunungkidul, tetapi, katanya, sekarang saatnya Gunungkidul membangun.
"Saya ingin Gunungkidul maju menjadi kabupaten yang diperhitungkan di kancah nasional dan internasional baik dari sumber daya manusia, budaya pariwisata dan lain sebagainya,"ujar Sunaryanto, Minggu (6/9/2020) di kantor KPU Gunungkidul.
Baca Juga: Maju Pilkada, Visi Misi Adik Ipar Jokowi Pas dengan Situasi di Gunung Kidul
Sunaryanto mengaku sengaja memilih lari saat mendaftarkan diri ke KPU Gunungkidul. Sebab, dalam situasi pandemi saat ini dia ingin mengingatkan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan.
Lari, kata dia, secara filosofis juga mengandung makna untuk mengejar ketertinggalan karena untuk menggapai harapan tidak bisa dilakukan hanya dengan jalan santai dan "saktekane" alias sesampainya, melainkan harus lari kencang.
Dengan kondisi alam Gunungkidul yang banyak lahan tandus dan hanya bisa ditanami di musim hujan, terlebih dengan upah minimum terendah di DIY, ia menilai, saat ini bukan waktunya untuk bersantai, dan masyarakat Gunungkidul harus berlari mengejar ketertinggalan.
Sesampainya di Kantor KPU Gunungkidul, Sunaryanto langsung disambut calon wakil bupati Heri Susanto bersama Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman.
Dengan rasa bangga, Gandung Pardiman langsung menemui Sunaryanto sambil mengangkat tangan bersama- sama. Menurutnya, apa yang dilakukan Sunaryanto adalah sebuah langkah filosofis, di mana warga Gunungkidul harus berlari mengejar Ketertinggalan.
"Sudah saatnya Gunungkidul membangun. Tidak bisa lagi dengan jalan ditempat dan jalan santai harus berlari cepat," ucap Anggota Komisi VII DPR ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Dear Pengibar Bendera One Piece, Pemerintah Kirim Peringatan Keras: Ada Ancaman Pidana!
-
Aset 'Tidur' Pemprov Jatim Bisa Jadi Sumber PAD Baru, Asalkan Lakukan Ini
-
Bank Mandiri Jembatani Purna PMI Asal Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh
-
BRI Ungkap Jurus Jitu Jadi Bank Terkuat di Indonesia
-
Bisnis Urban Farming: Menuai Cuan dari Lahan Sempit di Tengah Kota