SuaraJatim.id - Merasa laporan kasus dugaan pemerkosaan bergilir yang menimpa anak bungsunya belum diproses oleh kepolisian, orang tua korban mendatangi Polres Sampang, Jawa Timur untuk menanyakan sejauh mana penanganan kasus asusila tersebut.
Usai menemui petugas di ruang PPA Satreskrim Polres, orang tua korban, NH (42), tampak lemas bahkan terlihat menangis histeris lantaran dugaan empat orang pelaku yang memperkosa putrinya tidak kunjung ditangkap.
“Kalau satu orang saya menerima, anak saya ini digilir lima pelaku. Sekarang kasus ini sudah berjalan sembilan bulan, siang malam saya menunggu kabar penangkapan para pelaku yang menodai anak saya,” kata NH dengan berlinang air mata, sebagaimana dilansir Beritajatim.com, Senin (7/9/2020).
Sementara Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aiptu Sujianto melalui Penyidik PPA Bripka Chairur Rachman saat dikonfirmasi enggan disebut tidak bekerja.
Baca Juga: Niat Ketemu Suami, Teman yang Main ke Rumah Malah Perkosa Istri saat Mandi
Pihaknya mengaku, sampai sekarang terus berupaya melakukan penangkapan terhadap empat pelaku lainnya.
Bahkan, kata dia, sudah menerbitkan DPO kepada tiga pelaku yang identitasnya telah diketahui oleh korban sendiri.
Namun ada satu pelaku lainnya yang masih belum diketahui identitasnya oleh korban.
“Kami juga sudah melakukan upaya paksa dan penggeledahan di rumah pelaku di malam hari di wilayah Palengaan, Kabupaten Pamekasan waktu itu, tapi kami belum berhasil karena para pelaku tidak ada di tempat. Bahkan terdapat kabar pelaku melarikan diri ke Bekasi. Tetap kami cari untuk dilakukan penangkapan hingga diproses ke pengadilan karena ini soal kasus persetubuhan anak," ujarnya berjanji.
Sekadar diketahui, kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini bermula saat korban dan pelaku berkenalan di media sosial Facebook hingga beralih komunikasi ke via pesan.
Baca Juga: Usai Perkosa Adik Kandung di Kamar, Pelaku Langsung Kabur dari Rumah
Usai berkenalan, korban kemudian diajak jalan-jalan ke wilayah Proppo hingga ke Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Peristiwa itu terjadi Januari 2020 lalu, selang satu bulan kemudian polisi berhasil menangkap satu pelaku berinisial PD (20) asal Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.
Berita Terkait
-
Sampang Mencekam: Konflik Pilkada Renggut Nyawa Pendukung Calon Bupati
-
Polisi Ungkap Motif Carok Maut di Sampang Madura, Berawal dari Ribut Dua Kubu Kiai
-
Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Gibran Beri Pesan Begini untuk Kepala Daerah
-
Sebelum Diperkosa dan Dibunuh, Jessica Sempat Ditawari Rp 200 Ribu Oleh Sopir Travel
-
Jessica Sollu Diperkosa Lalu Dibunuh Sopir Travel, Jasadnya Dibuang ke Jurang
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
Terkini
-
Kabar Duka, Anggota Linmas Kediri Meninggal Dunia Saat Bertugas di TPS
-
CS BRI Gunakan Komunikasi Berupa Bahasa Isyarat Bagi Nasabah Penyandang Disabilitas Tuai Aplaus Publik
-
Khofifah Berharap Menang Telak: Kawal Suara Rakyat Sampai Pemilihan Selesai
-
Nyoblos di Surabaya, Cagub Risma Tak Bingung Hasil Quick Count
-
Ritual Luluk Nur Hamidah Sebelum Mencoblos di TPS