Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 11 September 2020 | 10:10 WIB
Ilustrasi KPU [suara.com/Adrian Mahakam]

SuaraJatim.id - Jelang proses penetapan Pasangan Calon Wali Kota Blitar, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kota tersebut mendapatkan teror.

Sejumlah petugas penyelenggara di tingkat bawah dilaporkan mengalami trauma psikis akibat teror tersebut. Bahkan, sebagian di antaranya ada yang takut untuk bekerja dalam lanjutan tahapan Pilwali Blitar 2020.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Rangga Bisma Aditya melalui WhatsApp, Kamis (10/9/2020) malam.

Pascateror, KPU berencana akan melakukan konsultasi dengan aparat Kepolisian Resor (Polres) Blitar Kota. Selain itu, KPU juga akan membawa sejumlah bukti terkait teror tersebut dalam rangka laporan ke polisi.

Baca Juga: Nama Dicatut, Peretas Akun Komisioner KPU Blitar Minta Uang Rp 1,5 Juta

"Mengakibatkan adanya gangguan psikis terhadap beberapa penyelenggara dalam melaksanakan tahapan yang sedang dijalankan," katanya.

"Kami akan berkonsultasi sambil membawa sejumlah alat bukti kepada pihak Polres Blitar Kota," sambungnya.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Rangga belum mau menjelaskan secara detail bentuk barang bukti yang dipakai untuk meneror sejumlah penyelenggara di bawahnya.

Ia bersikukuh belum ingin memberi petunjuk. Rangga hanya memberi sinyal kalau alat yang dipakai untuk meneror hirarkinya berwujud barang.

Lalu barang apakah yang dimaksud Rangga? Apakah berupa lemparan batu? Atau benda lain?

Baca Juga: 'Tombo Kesel' Bikin Rileks Peserta Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Blitar

"Barang mas. Besok kita infokan," ujarnya.

Belum diketahui hingga kini barang apa yang dimaksudkan oleh Rangga hingga menyebabkan luka psikis bagi para petugas di lembaganya.

"Yang jelas secara mental/psikis kami terganggu. Sudah ya mas. Besok akan kami sampaikan, please!" pungkasnya.

Kontributor : Farian

Load More