SuaraJatim.id - Banyak jalan menuju Roma, peribahasa itu pantas disematkan pada perjuangan Slamet Efendy (30), pemuda pengamen jalanan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun menabung, ia bisa mendaftar haji bersama ibunya.
Pria asal Dusun Krajan RT 03/RW 03, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, itu terlebih dahulu mendaftarkan ibunya, Atmina (57) pada tahun 2018.
Hingga pada 2020 ini, giliran Slamet mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Slamet resmi mendaftar dan mendapat bagian kuota haji pada Kamis (3/9/2020) lalu.
Dilansir dari Jatimnet.com (jaringan media Suara.com), uang untuk biaya pendaftaran haji itu adalah hasil dari jerih payah Slamet mengamen selama ini.
Uang hasil mengamen ia ke ibunya untuk untuk disimpan. Setelah dirasa cukup, barulah uang yang terkumpul disetorkan sebagai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp 25 juta per orang.
"Saya nabungnya mulai sepuluh tahun lalu, pak. Sedikit demi sedikit (disetorkan) ke ibu. Setelah terkumpul, ibu didaftarkan duluan tahun 2018. Kemudian saya kumpulkan lagi, sampai bisa daftar haji juga Kamis kemarin," kata Slamet dengan logat Madura saat ditemui di rumahnya, Sabtu (5/9/2020).
Karena tak bisa membaca dan menulis, Slamet meminta bantuan tetangga dekatnya, Yuyun Wahyuni, untuk mengisi formulir pendaftaran BPIH di Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.
Hal tersebut dibenarkan Yuyun yang mengantarkan Slamet mendaftar haji.
Yuyun mengatakan, meski Slamet tergolong pemuda dalam keterbatasan mental, namun semangatnya sangat tinggi dibandingkan pemuda normal lainnya.
Baca Juga: Malam 1 Muharram Berujung Maut, Ratusan Santri Probolinggo Keracunan
"Slamet ini tidak tamat SD. Ia putus sekolah sejak kelas 1 SD setelah ayahnya meninggal. Slamet kemudian tinggal bersama ibunya sampai sekarang," ungkap Yuyun.
Slamet menambahkan, sebenarnya ia ingin bisa berangkat haji bersama ibunya. Karena jarak pendaftaran yang terpaut tiga tahun, Slamet berharap bisa dibantu instansi terkait agar mewujudkan keinginannya.
"Saya cuma ingin ke Makkah bersama ibu. Semoga ya bisa lebih cepat berangkatnya dan enggak berpisah sama ibu," ujarnya.
Saat ini, Slamet masih berjuang mengumpulkan sedikit demi sedikit uang hasil mengamen untuk melunasi sisa setoran BPIH. Kegigihan Slamet kian kuat setelah ia dan ibunya sudah mendapatkan kuota kursi pemberangkatan ibadah haji.
Berita Terkait
-
Masuk Ambulans Berisi Keranda, Sanksi Bagi Pelanggar Tak Pakai Masker
-
Ngeri! Warga Tak Bermasker Dihukum Tunggui Keranda Corona di dalam Ambulans
-
Ratusan TKA Asal China Tiba di Tanjungpinang, Begini Kata Kepala KKP
-
Ricuh! Ratusan Warga Ambil Paksa Jasad Pasien Corona, Pantura Sampai Macet
-
Bagas Kaffa Sebut Timnas Indonesia U-19 Siap Uji Coba dan 4 Berita Terkini
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Sopir Bus Terminal Patria Blitar Kabur Usai Tes Urine Mendadak BNN, Positif Sabu!
-
Ngaku Investor Tapi Tinggal di Kos-kosan, 3 WNA Pakistan Dideportasi Imigrasi Blitar
-
Truk Tangki Terguling di Tulungagung, Polisi Bongkar Dugaan Perusahaan Solar Fiktif di Jatim
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana