SuaraJatim.id - Seorang dokter spesialis terjaring operasi penegakan hukum bagi pelanggar masker di Kota Blitar. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan bernama Bagus Indra itu terjaring tak memakai masker.
Ketika diminta menepi, dokter Bagus kooperatif dan memberikan KTPnya sebagai sanksi. Namun Ia mempertanyakan kenapa dirinya terjaring operasi masker padahal ia sendirian di dalam mobil.
"Cuman harus dilihat dulu. Tidak boleh disama ratakan. Tujuannya kalau memang masker ya harus dilihat dulu di mana. Masak di rumah harus pakai masker? Kalo perjalanan di dalam mobil sendirian ngapain juga pakai masker," kata Bagus, Senin (14/9/2020).
Dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit di Kabupaten Blitar tersebut juga mengeluhkan kurangnya sosialisasi terhadap aturan tersebut. Harusnya terdapat baliho yang memuat aturan tentang penegakan protokol kesehatan atau paling tidak, sosialisasi dalam bentuk kampanye di medsos.
Baca Juga: Sebelum Syekh Ali Jaber, Sudah 4 Kali Ulama Diserang 'Orang Gila'
Dokter Bagus menuturkan kegiatan yang dilakukan oleh petugas juga berpotensi terjadi penularan. Karena terjadi kerumunan. Kendati demikian dia mengapresiasi tindakan yang dilakukan petugas gabungan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
"Ya boleh aja, tapi ini ndak jelas masalahnya. Mungkin sosialisasi dulu. Mungkin di sepanjang jalan ada baliho-baliho. Saya mendukung sebenarnya. Tujuannya baik membantu tenaga kesehatan," katanya.
Dalam operasi yustisi tersebut, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Kepolisian dan TNI dilakukan Selatan Alun-alun Kota Blitar. Dalam razia itu, 68 pelanggar terjadi operasi.
Dari jumlah itu 19 orang dibina di tempat, sedang 49 lainnya ditahan KTPnya untuk pemberian sanksi lanjutan. Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela mengatakan kegiatan itu merupakan wujud dari Perda Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2020.
Leonard menjelaskan, pelanggar dalam operasi yustisi ini dikenai tindak pidana ringan (tipiring). Sesuai aturan, denda yang diterapkan bagi pelanggar sebesar Rp 250 ribu.
Baca Juga: Dituduh Santet Tetangga, Warga Sampang Ini Disumpah Pocong
"Kami selama ini sudah melakukan sosialisasi dan sekarang sudah saatnya pada penindakan," kata Leonard menegaskan.
Berita Terkait
-
Biden Positif COVID-19, Pertanyaan Muncul Tentang Pencalonan Ulang
-
Jalankan Tugas Presiden, Kamala Harris Gantikan Biden yang Sedang Terkena COVID-19
-
BREAKING NEWS: Presiden Biden Positif COVID-19 di Usia 81 Tahun, Gedung Putih Beberkan Kondisinya
-
Aturan Wajib Masker Resmi Dicabut, Kenapa Beberapa Tempat Masih Wajibkan?
-
Jokowi ke Pasar Tanpa Masker, Bagaimana Aturan Wajib Masker Usai PPKM Dicabut?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani