Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 21 September 2020 | 09:43 WIB
Salah satu bandar sabu yang ditembak mati polisi Surabaya, Senin (21/09/2020) dini hari

SuaraJatim.id - Seorang bandar dan seorang kurir sabu ditembak mati Tim Satreskoba Polrestabes Surabaya. Keduanya menyerang polisi menggunakan parang saat hendak ditangkap.

Akibat serangan keduanya itu, satu polisi mengalami luka cukup serius akibat sabetan senjata tajam. Dua tersangka yang ditembak mati berinisial R warga Palembang, Sumatera Selatan dan NK warga Jatim.

"Keduanya merupakan kuda (kurir), dan bandar satu tingkat di atas Fajar yang kami tindak tegas beberapa waktu sebelumnya," kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian di Kamar Jenazah RSU dr Soetomo, Senin (21/9/2020) dini hari.

Memo menjelaskan, kedua pelaku terpaksa ditembak mati bukan tanpa alasan. Keduanya dinilai membahayakan petugas polisi sebab melawan dan menyerang menggunakan senjata tajam tadi.

Baca Juga: Ambil Alih Peran Abangnya yang di Penjara, Samsudin Jadi Bandar Narkoba

"Dinilai membahayakan, kami terpaksa melakukan diskresi kepolisian dengan menembak mati kedua tersangka. Itu pun setelah tembakan peringatan kami tidak digubris," kata Memo, pada awak media.

Salah satu pasukannya yang terluka sudah langsung ditangani oleh tim kesehatan. Bahkan petugas tersebut luka 5 sentimeter pada lengan kiri atas.

"Korban sudah ditangani, dan dalam masa pemulihan. Memang luka cukup dalam," kata Memo.

Dua tersangka ini disergap petugas di daerah Perak Surabaya di salah satu tempat penginapan. Keduanya sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) pengembangan kasus sebelumnya.

Salah satu dari dua tersangka tersebut, Memo melanjutkan, adalah atasan dari tersangka Fajar  yang sebelumnya juga sudah ditembak mati di Surabaya karena melawan.

Baca Juga: Melawan Saat Ditangkap, Seorang Bandar Sabu Tewas Didor Polisi

Dari dua tersangka ini, Satreskoba Polrestabes Surabaya membawa barang bukti sabu seberat 20 Kilogram, sajam jenis parang, yang ada di dalam tas ransel berwarna biru.

"Beberapa orang masih dalam proses pengejaran, antara lain UA (bandar besar), P, dan B. Sementara ini saya laporkan dulu ke atasan," katanya menegaskan.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More