SuaraJatim.id - Dampak ekonomi akibat pandemi corona masih dirasakan pedagang. Salah satunya pedagang pakaian, yang tiap akhir pekan mendapat 'cuan' kini merasakan betul turunnya daya beli masyarakat.
Tak sedikit bos pakaian yang mengurangi karyawan demi merampingkan bea operasional. Pun ada yang mencari alternatif lain agar karyawan tak dirumahkan demi alasan kemanusiaan seperti yang dilakukan David Sugianto.
Pria berusia 43 tahun tersebut merupakan bos toko pakaian yang mencari alternative income agar tetap bisa mempekerjakan karyawannya meski badai pandemi masih berlangsung.
David kemudian mencoba nyambi bertani hidroponik. Teknik bercocok tanam di areal non tanah yang pernah ia pelajari lalu dikembangkan olehnya. Hasilnya memuaskan.
Baca Juga: Cara Mudah Mengembangkan Budikdamber di Tengah Lahan Terbatas
"Saya mulai belajar itu menggunakan ukuran lebar satu meter dan tiga sub tingginya. Itu akhir 2019. Kemudian di tengah pandemi seperti ini saya kembangkan lagi," kata David ditemui ditempat penanaman hidroponik miliknya, Senin (21/9/2020).
Lahan hidroponik milik bapak dua anak itu berada tepat di atas toko pakaian 'Blok M' di Jalan Mastrip, Kota Blitar. Luasnya sekitar 10x15 meter. Begitu naik ke roof top, hamparan tanaman hijau menumpang rak galvanis terpajang rapi menyambut.
Model penanaman hidroponik dimulai dengan menyiapkan media tanam seperti pipa pvc sebagai tempat tanaman. Pipa itu dilubangi beberapa titik. Kemudian rak berbahan galvanis untuk menaruh pipa.
Lalu menyiapkan sistem irigasi dengan pipa kecil. Aliran air ini digunakan untuk menyuplai pupuk ke seluruh tanaman. Air yang dipakai juga sudah disiapkan dalam penampungan tersendiri yang dialirkan ke tiap pipa berisi tanaman segar.
Untuk penyemaian, ia menggunakan rokwooll. Semacam benda menyerupai spon yang dipakai untuk menyemai. Setelah tumbuh besar, sayur yang sudah disemai kemudian dipindah ke pipa-pipa pvc untuk pembesaran.
Baca Juga: Mengunjungi Ruang Raqyat, Ruang Gratis Bagi Komunitas untuk Berkarya
Semua media berisi sayuran itu berada di lantai atas miliknya. David menggunakan plastik UV sebagai atap agar sinar matahari bisa masuk namun tetap aman dari hujan.
Berita Terkait
-
Petani Kendal Diedukasi Soal Agribisnis dan Pemaksimalan Hidroponik
-
Bank DKI Konsisten Jalankan Program Jakarta Koperasi Hidroponik
-
Kisah Sukses Deni Hendri Saputra, Pekerja Migran Purna Penempatan yang Punya Omzet Rp1 Miliar
-
Gandeng Alisa Farm, Perempuan Milenial Dilatih Cara Budi Daya Sayur Hidroponik
-
Ide Usaha Modal Kecil Lewat Pelatihan Hidroponik
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Mobil Listrik Polytron G3 Diluncurkan: Harganya di Bawah Rp 300 Juta, Baterai Pakai Sistem Sewa
-
Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
Terkini
-
Dosen Institut STTS Bikin Jutaan Cerita Humor Pakai AI Cuma dalam 3 Bulan
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara