SuaraJatim.id - Sekretaris Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede, mengatakan saat ini ekonomi global mengalami resesi terburuk dan akan dicatat dalam sejarah dunia.
"Dunia sedang mengalami resesi terdalam sejak perang dunia ke II (Tahun 1945)," kata Pardede dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (23/9/2020).
Pardede menceritakan bahwa pada 1930-an dunia sempat mengalami resesi dengan nama The Great Depression. Pada saat itu ekonomi ambruk hingga minus 17,6 persen.
Tak sampai di situ pada tahun 1945 atau saat perang dunia II terjadi ekonomi dunia juga mengalami resesi dengan minus 15,4 persen.
"Dan perkiraan dari multilateral regency bahwa tahun 2020 ini pertumbuhan kita itu adalah minus 6,2 persen, ini dunia," kata Pardede.
Dirinya menyebut hampir sebagian besar negara-negara dunia sudah mengalami resesi, tak terkecuali dengan Indonesia. Tapi, kata dia, resesi yang dialami Indonesia tidaklah seburuk negara lain.
"Jadi banyak yang sudah mengalami resesi dan kalau kita lihat daftar dari negara di kuartal kedua itu ada Makau ada India dari yang paling buruk," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) mengatakan kalau pandemi Covid-19 menghilangkan ekonomi dunia sebesar 8,8 triliun dolar AS atau setara 9,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Indonesia sendiri akibat pandemi telah membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II terkontraksi 5,32 persen. Sedangkan negara lain kontraksinya lebih dalam.
Baca Juga: Akibat Corona, Kondisi Ekonomi Terburuk Sejak Perang Dunia ke II
"Ekonomi global yang telah tergerus Covid mencapai 8,8 triliun dolar AS," kata Sri Mulyani dan Konferensi Pers APBN NiTa Edisi September 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, (22/9/2020).
Untuk itu, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, peran serta dari negara-negara dunia manjadi penting dilakukan untuk melawan wabah virus yang awal mula muncul di Kota Wuhan Provinsi Hubei, China tersebut.
"Untuk menyelesaikan, tidak mungkin ada negara yang dibiarkan karena ini adalah pandemi," katanya menegaskan.
"Kalau ada negara yang tidak siap atau tidak bisa menangani, dia akan menjadi titik lemah bagi penanganan Covid seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mengharapkan kerja sama regional dan global," ujarnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani menambahkan, dalam pertemuan tersebut WHO mengestimasi pendanaan sebesar 914 miliar dolar AS diperlukan untuk mengatasi kesenjangan negara-negara yang belum memiliki kesiapan menangani Covid hingga 5 tahun ke depan.
"Termasuk bagaimana vaksin Covid akan ditemukan, bagaimana negara-negara mendapatkannya, terutama negara miskin yang tidak memiliki dana dan lembaga riset dan bagaimana distribusinya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Akibat Corona, Kondisi Ekonomi Terburuk Sejak Perang Dunia ke II
-
DPR Minta Pemerintah Salurkan Insentif Pada UMKM Harus Maksimal
-
Resesi, Sandiaga Uno: Fokus Penyelamatan Ekonomi Mestinya UMKM
-
Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 Gerus Ekonomi Global USD 8,8 Triliun
-
Sri Mulyani Beri Sinyal Resesi Bakal Melanda Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan
-
Profil AKBP William Cornelis Tanasale, Kapolres Tuban Dicopot Kapolda Jatim dan Diperiksa Propam
-
CEK FAKTA: Viral Sapi di Atap Rumah Warga Terendam Banjir, Benarkah?