SuaraJatim.id - Benarkah minum kopi bisa menyebabkan sakit asam lambung? Pertanyaan ini dijawab oleh praktisi kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam.
Ia membenarkan kopi bisa menyebabkan asam lambung, karena adanya kandungan asam lambung.
"Perlu disampaikan di dalam kopi itu ada unsur kafein, kafein ini disebutkan bisa meningkatkan asam lambung," ujar Prof. Ari dalam diskusi di IG LIVE, Kamis (24/9/2020).
Meski para produsen minuman kopi berdalih tidak mengandung zat asam atau non acid, kandungan kafein inilah dipastikan bisa meningkatkan asam lambung.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan kandungan kafein di lambung sifatnya agresif yang menyebabkan kerusakan seperti stres dan makanan pedas.
Lalu ada juga faktor defensif yang memberikan efek perlindungan, seperti obat penghilang rasa sakit.
"Obat itu menyebabkan penipisan, secara langsung merusak tapi juga menipiskan dinding lambung," terang Prof. Ari.
Agar lambung sehat, menurut Prof. Ari penting menjaga keseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensif agar tidak terjadi masalah lambung.
"Biar kita tahu dulu bahwa di dalam lambung ada keseimbangan ada agresif dan defensif, kalau dijaga bagus, tapi kalau tidak dijaga jadinya bisa menyebabkan masalah lambung," tutupnya.
Baca Juga: 5 Cara Perawatan Rambut Alami dengan Kopi
Ia juga tidak menyarankan untuk mengonsumsi kopi botol yang dijual dalam kemasan satu liter.
Menurutnya, dampak kelebihan kafein dalam kopi bisa memicu penyakit berbahaya.
"Dampak kafein jantung berdebar efeknya hipertensi, orang hipertensi tidak boleh minum kopi bisa meningkatkan tekanan darah," ujar Prof. Ari.
Dalam satu cangkir kopi biasanya terkandung 50 miligram kafein, tubuh masih bisa mentolelir 1 hingga 3 cangkir kopi berkisar 450 cc sehari.
Tapi dalam satu botol kopi terkandung 1000 cc, artinya ada sekitar 4 hingga 5 cangkir, dan itu berbahaya jika dikonsumsi dalam waktu sehari.
"Makanya beberapa hari lalu pasien datang ke saya, anak muda lambungnya kambung, ternyata dia beli kopi satu liter, ternyata maksudnya mau irit tapi tidak memikirkan dampaknya," papar Prof. Ari.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga mengingatkan pentingnya melihat takaran kafein dalam secangkir kopi. Jangan lupa juga batasan jumlah kopi yang bisa ditolerir tubuh.
Bagus apabila kemasan kopi satu liter itu bisa dikonsumsi dalam jangka waktu satu hingga tiga hari. Tapi apabila harus diminum dalam sehari karena bisa basi, bukannya irit justru memicu penyakit.
"Kalau ditolerir tubuh hanya 3 cangkir 450 cc, sudah aja keep stop maksimal mengonsumsi kopi, atau apabila dalam satu rumah ada 4 hingga 5 orang bisa konsumsi itu bersama-sama, tidak masalah," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
-
Bye-bye Mata Panda! 5 Produk Perawatan Mata Terbaik agar Terlihat Cerah
-
Biar Gak Cuma Pesan Es Kopi Susu: Kamus Ngopi Lengkap Buat Gen Z
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Inovasi Kafe Ini Tawarkan Pengalaman Ngopi Premium Ala Gen Z
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Gubernur Khofifah Dikunjungi 14 Dubes RI: Perkuat Diplomasi Ekonomi, Program Gerbang Baru Nusantara
-
DPRD Jatim Godok Revisi Kode Etik, Sesuaikan dengan Perkembangan Zaman
-
DPRD Jatim Desak Pemerataan Anggaran BPOPP: Sekolah Swasta Juga Mitra Negara
-
Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur
-
Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN Bantu UMKM Healthcare Kembangkan Bisnis Lebih Cepat