SuaraJatim.id - Efek pandemi Covid-19 menjalar ke mana-mana. Kabar terbaru, pandemi ini juga mengancam kelestarian ikan hiu sebab terancam dibantai demi membuat vaksin virus asal Wuhan, China, itu.
Dugaan ini diungkap oleh ahli satwa liar, lantaran predator teratas di lautan ini dipanen untuk squalene, yakni minyak alami yang terbuat dari hati ikan hiu, yang digunakan sebagai obat, termasuk obat flu saat ini.
Bahan minyak itu digunakan sebagai adjuvan, untuk meningkatkan efektivitas vaksin sehingga bisa meningkatkan respon imun tubuh yang lebih kuat. Bahan ini digunakan di beberapa kandidat vaksin Covid-19.
Mirisnya, jika salah satu vaksin itu digunakan di seluruh dunia, kelompok konservasions Shark Allies menduga akan ada sekitar 250 ribu hiu yang perlu disembelih, seperti hasil perhitungan konservasions di California.
"Memanen sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika itu adalah hewan predatoir teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar," kata Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Shark Allies, Stefanie Brendl, seperti dikutip dari Dailymail.
Hingga kini kita tidak tahu berapa lama dan seberapa besar dampak pandemi Covid-19 akan berlangsung. Namun Stefanie tidak bisa membayangkan bagaimana ikan hiu akan terus diburu jika menggunakan vaksin yang terbuat dari hati ikan hiu.
"Kami tidak mencoba memperlambat atau menghalangi produksi vaksin. Kami hanya meminta pengujian non-hewani dilakukan dan penggunaan squalene dari hiu dapat diganti secepat mungkin," tambahnya di Facebook.
Vaksin Covid-19 sendiri membutuhkan miliaran dosis setiap tahunnya. Sehingga kata Stefanie, sudah seharusnya kita tidak bergantung pada sumber daya hewan liar.
"Ini dapat merugikan spesies hiu yang diburu dan diambil minyaknya, dan ini bukan rantai pasokan yang bisa kita andalkan," kata dia.
Baca Juga: Relawan Tertular Corona, Dinkes Semarang: Diduga Karena Vaksin Itu Sendiri
Stepanie dan rekan-rekannya sudah menyiapkan petisi online 'Stop Menggunakan Hiu dalam Vaksin Covid-19, Gunakan Opsi Berkelanjutan yang Ada'.
Saat ini sudah ada 9.500 orang yang menandatangani petisi tersebut, dengan target saat ini 10.000 pertisi yang ditandatangani.
Berita Terkait
-
Covid-19: Vaksin Sputnik V Masuk Uji Klinis Fase Ketiga
-
Relawan Tertular Corona, Dinkes Semarang: Diduga Karena Vaksin Itu Sendiri
-
Data Uji Coba Vaksin Covid-19 Rusia Mengkhawatirkan?
-
Kronologis Ditemukan Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Positif Corona
-
Fakta Baru Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Positif Corona
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
World Sight Day 2025, Gubernur Khofifah Dukung Sinergi Lintas Pihak Bagikan 1.000 Kacamata Gratis
-
Sinyal Bahaya BNPT: Teroris ISIS Incar Anak Muda Lewat Game Online, Orang Tua Waspada!
-
Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja
-
Rezeki Akhir Pekan Tiba, Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Sekarang, Siap untuk Jajan Hari Ini
-
Sego Sambel Lovers Wajib Merapat, 5 Warung Bersih, Murah, dan Bikin Nagih di Surabaya