Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Senin, 28 September 2020 | 18:02 WIB
Ilustrasi dokter meninggal karena virus Corona. (Shuttterstock)

SuaraJatim.id - Seorang dokter spesialis patologi klinik berinisial TEH (68) di Kota Malang, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Cabang Malang Raya, Djoko Heri mengatakan bahwa sebelumnya almarhum menjalani perawatan di Instalasi Covid-19 dan Infeksi Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah/RSUD Saiful Anwar Kota Malang.

"Iya, beliau pneumonia Covid-19. Beliau meninggal Minggu (27/9) malam," kata Djoko saat dikonfirmasi Antara, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, almarhum meninggal dunia kurang lebih pukul 21.00 WIB. Almarhum juga merupakan salah satu dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, untuk program studi patologi klinik.

Baca Juga: Jelang Sidang Ketiga, Ini Kata Tim Kuasa Hukum Jerinx SID

Djoko menjelaskan di wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, telah ada lima orang dokter yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sejak awal Maret 2020, sampai saat ini, ada lima orang dokter yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19," ujar Djoko.

Djoko menambahkan sementara untuk jumlah dokter yang terpapar virus corona di Malang Raya, sejak periode Maret hingga September 2020, tercatat ada 36 orang. Para dokter yang ada di Malang Raya, saat ini sudah mengurangi jam praktik pribadi, untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Sampai hari ini, ada 36 orang dokter di Malang Raya yang terkonfirmasi positif COVID-19. Saya kira semua teman-teman, sudah mengurangi jam praktik pribadi," tuturnya.

Hingga saat ini, di wilayah Malang Raya, tercatat kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 3.088 orang. Dari total tersebut, sebanyak 260 orang dilaporkan meninggal dunia, 2.501 orang dinyatakan sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan. (Antara)

Baca Juga: Langgar Prokes saat Kampanye, GNPF: Pemerintah Terlalu Pede Gelar Pilkada

Load More