Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 01 Oktober 2020 | 15:56 WIB
Cholik Anwar, petugas medis puskesmas Sememi Kota Surabaya (Foto: Dimas Angga)

SuaraJatim.id - Cholik dan dua kawannya tidak berkutik saat istri pasien positif Covid-19 merogoh kresek isi kotoran manusia alias tai trus melumurkan ke badan ketiganya menggunakan tangan.

Saat itu ketiganya, petugas Puskesmas Sememi dan Satgas Covid Kelurahan sedang mengangkat badan pasien positif Covid-19. Ceritanya, Selasa 29 September 2020, Cholik bersama tiga kawannya mengevakuasi pasien positif virus Corona di Rusun Bandarejo.

Pasien yang diketahui berjenis kelamin pria tersebut, komorbid stroke, sehingga petugas mengevakuasi menggunakan brankar (tandu untuk Ambulance) dari lantai 2.

Cholik Anwar, petugas medis puskesmas Sememi Kota Surabaya (Foto: Dimas Angga)

Saat menandu pasien, tiba-tiba muncul seorang perempuan yang diketahui adalah istri dari pasien. Ia membawa tas kresek yang ternyata isinya adalah kotoran manusia. 

Perempuan itu lalu mengambil kotoran tersebut dan melumuri tiga petugas puskesmas yang mengevakuasi suaminya. "Wis titik edang (sudah, ini dibagi rata)," ujar Cholik menirukan omongan perempuan tersebut.

Ketiganya tidak bisa mengelak, karena saat itu ketiga petugas tersebut sedang mengangkat pasien Covid, dengan komorbid stroke, sehingga tidak bisa berjalan dan ditandu.

Mendapat perlakuan tersebut, Cholik sebenarnya marah, namun bagaimana lagi. Sebagai petugas puskesmas yang melayani masyarakat Ia tetap menjalankan dan menyelesaikan pekerjaannya.

Dari keempat petugas yang mendatangi rusun tersebut, memang hanya tiga orang yang terkena kotoran, antara lain Cholik dan temannya yang ikut menandu pasien, serta sopir Ambulance yang membawa pasien.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Tag

Load More