SuaraJatim.id - Pada September 2020, para ilmuwan berhasil menemukan 27 peti mati atau sarkofagus berusia 2.500 tahun. Masih disegel, isinya adalah mumi. Sekarang, para arkeolog membuka salah satu peti mati yang dihias indah, dan mengungkap sisa-sisa mumi yang dibungkus kain bertuliskan hieroglif dalam warna-warna cerah.
Penemuan itu digali di pekuburan luas kawasan Saqqara, Mesir. Lokasinya sekitar 16 km di selatan Piramida Giza yang terkenal. Daerah itu sendiri adalah bagian dari kota kuno Memphis, situs Warisan Dunia UNESCO, dan menjadi tuan rumah bagi kompleks Piramid Djoser.
Sejak penemuan 13 peti mati pertama diumumkan sekitar tiga minggu lalu, lebih banyak lagi peti mati yang ditemukan di lubang kedalaman hingga 12 m.
Sejumlah peti mati tambahan yang tidak diketahui mungkin masih terkubur di kedalaman sana, demikian disebutkan oleh Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir, Khaled al-Anani.
"Hari ini bukan akhir dari penemuan, saya anggap justru awal dari penemuan besar," kata Khaled al-Anani, seperti dikutip Science Alert pada Senin (5/10/2020).
Ia menambahkan bahwa peti mati berasal dari Periode Akhir Mesir kuno dan penggalian di Saqqara dalam beberapa tahun terakhir telah menemukan banyak artefak. Termasuk satwa yang diawetkan, yaitu mumi ular, burung, kumbang, dan lainnya.
Puluhan patung juga ditemukan di daerah ini, termasuk patung perunggu yang menggambarkan Nefertem, dewa kuno bunga teratai.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peti mati kemungkinan besar milik para pendeta, negawaran senior, dan tokoh terkemuka dalam masyarakat Mesir kuno dari dinasti ke-26.
Penemuan peti mati ini adalah pengumuman besar pertama sejak pandemi COVID-19 di Mesir. Situasi menyangkut kesehatan global itu sendiri berdampak pada penutupan museum dan situs arkeologi selama sekitar tiga bulan mulai akhir Maret.
Baca Juga: Terbanyak, Ilmuwan Temukan 200 Kerangka Mamut di Lokasi Pembangunan Bandara
Menurut keterangan Khaled al-Anani, semua peti mati akan dibawa ke Grand Egyptian Museum yang akan segera dibuka di dataran tinggi Giza. Peti mati akan ditempatkan di seberang aula yang menampung 32 peti mati tersegel lainnya milik para pendeta dari dinasti ke-22 yang ditemukan tahun lalu di kota selatan Luxor.
Mesir berharap dengan penemuan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir dan Grand Egyptian Museum tadi akan meningkatkan sektor pariwisatanya.
Tag
Berita Terkait
-
Arkeolog Kembali Temukan Kota Mesir Kuno Berusia 2.500 Tahun yang Hilang di Delta Nil
-
The 14th Borobudur Writers and Cultural Festival 2025, Mengenang Arkeolog Uka Tjandrasasmita
-
Tragis! Bocah 13 Tahun Meninggal Dunia usai Makan Mi Instan Mentah, Ini Fakta Sebenarnya
-
Teliti Makam Yesus, Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan Mengenai Kematian dan Kebangkitan
-
Bongkar Misteri Bashiri: Mumi Mesir yang Tak Berani Dibuka Arkeolog
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak