SuaraJatim.id - Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar cabuli remaja di bawah umur hingga hamil. Selain mengagahi, Agus juga meminta janin di perut korban diaborsi.
Agus mengaku merogol korban di rumahnya yang sedang sepi. Sebelum itu, dirinya lebih dulu minum Vodka di ujung jam dinas. Korban dirogol sekitar pukul 17.00 wib.
"Itu anak angkat saya. Ya saya setengah enggak sadar karena mabuk. Habis pulang kerja, saya langsung ke rumahnya. Karena sudah biasa kalau ngopi di sana," katanya di depan awak media, Kamis (8/10/2020).
Korban berusia 16 tahun dan saat ini duduk di kelas X bangku SMA dan hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah. Kondisi yang serba kekurangan membuat Agus memutuskan untuk menyekolahkannya sejak di SMP.
Baca Juga: Happy Ending! Tak Jadi Resign, Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar Berpelukan
Tindakan mulia ini rupanya tak sepenuhnya tulus. Dalam kondisi mabuk, Agus mengungkit semua biaya yang dia keluarkan untuk menyekolahkan korban. Ia meminta korban mengembalikan pemberiannya sebagai ganti atas penolakan ajakan berhubungan badan.
Mendengar kata itu, korban menuruti kemauan Agus. Ia juga meyakinkan korban bakal bertanggung jawab bila hamil. Hingga kemudian anak angkatnya itupun berbadan dua.
Ternyata Agus kembali berulah. Ia bersilat lidah dengan meminta janin di perut korban diaborsi. Dirinya kemudian menyarankan korban ke sebuah klinik yang saat ini sedang didalami polisi.
Menariknya setelah Si Jabang Bayi itu berhasil diaborsi, korban menguburkan anaknya bersama dengan pacarnya. Bukan bersama Agus, atau si Bapak dari janin itu.
"Saya minta untuk mengaborsi karena itu bukan kehendak saya. Sejak SMP saya memfasilitasinya dalam hal pendidikan. Anak saya lima. Istri di rumah," katanya.
Baca Juga: Tak Cuma Bali, Kamu Bisa Berselancar di Pantai Serang Blitar
Polisi sejauh ini masih mengembangkan kasus itu. Orang membantu korban mengaborsi janinnya juga telah diperiksa. Kabarnya, korban nafsu Agus menggugurkan kandungan dengan dibantu oleh oknum ASN Dinas Kesehatan.
"Kami masih dalami. Lokasinya berada di wilayah Lodoyo Timur," kata Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.
Proses aborsi dilakukan dengan menggunakan obat. Butuh beberapa kali konsumsi, janin korban langsung runtuh lalu dimakamkan.
Fanani menambahkan, Agus dijerat dengan pasal 82 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak. "Ancaman hukuman maksimalnya dua puluh tahun penjara," kata Fanani.
Kontributor : Farian
Foto : Agus ketika dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Blitar (Farian).
Kontributor : Farian
Berita Terkait
-
Ditangkap Kasus Pencabulan, Eks Bupati Biak Numfor Papua Ternyata Predator Seks Anak
-
Miris! Bapak di Banjarmasin Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ketahuan Saat Ibu Curiga Anaknya Tak Kunjung Datang Bulan
-
Siapa Nadya Aulia Zulfa? Suaminya Tersandung Kasus Pelecehan Terhadap Anak di Bawah Umur
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya