Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 12 Oktober 2020 | 10:08 WIB
Lewis Hamilton saat memenangi Grand Prix Eifel di sirkuit Nurburgring, Jerman, Minggu (11/10/2020). (Foto: Reuters)

SuaraJatim.id - Lewis Hamilton tak pernah membayangkan bakal bisa menyamai rekor Michael Schumaceher dengan 91 kemenangan di ajang balap Formula 1.

Tapi faktanya, Hamilton mampu. Adalah Grand Prix Eifel di sirkuit Nurburgring, Jerman, yang menjadi saksi kesuksesan Hamilton. Dalam balapan tersebut Hamilton meraih juara satu, Minggu (11/10/2020).

Setelah menyamai rekor Schumacher, pebalap asal Britania itu kini fokus mengincar gelar juara dunia ketujuhnya. Hal itu akan mengukuhkannya sebagai pebalap tersukses sepanjang masa.

Rekor 91 kemenangan Schumacher itu sebelumnya bertahan cukup lama. Sejumlah pihak ragu rekor tersebut bakal pecah. Namun, Hamilton membuktikan itu bukan mustahil saat dia masih memiliki kesempatan meraih kemenangan ke-100 dan seterusnya bersama Mercedes.

Baca Juga: Lewis Hamilton Samai Rekor Michael Schumacher, Begini Komentarnya

"Saya tidak tahu apa artinya bagi pebalap lain ketika mereka meraih kemenangan ini, tetapi perlu beberapa waktu bagi Anda untuk menganalisisnya dan untuk memahami, untuk menyadari apa arti sebenarnya," kata pebalap berusia 35 tahun, dilansir dari Antara yang mengutip dari Reuters.

"Seperti kita semua, saya tumbuh melihat Michael memenangi semua grand prix itu dan saya tidak bisa membayangkan bisa menyamai dia."

"Saya rasa sampai di Formula 1 adalah langkah pertama dari mimpi itu dan tentunya menyamai (tiga gelar juara) Ayrton (Senna). Tapi Michael terlalu jauh."

"Saya tak pernah menyangka bisa sampai di sini hari ini menyamai dia dan saya merasa tersanjung saat ini dan kesempatan yang diberikan Mercedes saat saya berusia 13 tahun."

Selain kemenangan itu, Hamilton hari itu memperpanjang rekor finis dengan poin menjadi 44 kali dan podiumnya sebanyak 160 kali.

Baca Juga: F1 GP Eifel: Setelah 9 Tahun, Lewis Hamilton Kembali Berjaya di Nurburgring

Hamilton mengatakan untuk memenangi balapan kali ini tidak mudah, meski dia diuntungkan setelah rekan satu timnya, Valtteri Bottas, yang juga rival terdekatnya, gagal menyelesaikan lomba karena masalah power unit.

Hamilton kembali mengomentari prestasi yang ditorehkan Schumacher. Menurut dia, prestasi 91 kemenangan tersebut tidaklah mudah.

"Apa yang dia lakukan untuk untuk kedua tim itu, khususnya Ferrari, sungguh luar biasa," kata Hamilton soal Schumacher, yang pensiun pada 2012 setelah tugas terakhirnya bersama Mercedes.

"Mungkin sulit bagi orang-orang untuk memahami bagaimana susahnya dia meraih 91 kemenangan itu, dari satu akhir pekan ke akhir pekan lainnya, tahun ke tahun, dan tetap bugar secara fisik dan sangat presisi. Saya mengerti itu sekarang lebih dari sebelumnya.

"Saya hanya bisa bilang itu semakin tidak mudah. Dari kemenangan pertama kalian hingga ke-91, saya katakan itu adalah perjalanan panjang yang sulit."

Lewis Hamilton menjuarai Grand Prix Eifel di Sirkuit Nurburgring, Jerman, Minggu, untuk menyamai rekor 91 kemenangan yang dibukukan Michael Schumacher.

Berikut  statistik kedua pebalap seperti dilansir Reuters:

Hamilton - Schumacher
Start grand prix 261 - 306
Pole position 96 - 68
Finis dengan poin 224 - 221
Finis podium 160 - 155
Kemenangan 91 - 91
Lap tercepat 51 - 77
Gelar juara dunia 6 - 7

Hamilton meraih kemenangan pertama grand prix di Kanada pada 2007 ketika membela McLaren, sedangkan Schumacher di Belgia pada 1992 bersama tim Benetton.

Kemenangan terakhir Schumacher diraih di China pada 2006 bersama Ferrari di balapan ke-246 pebalap Jerman itu.

Schumacher meraih 72 kemenangannya ketika membela Ferrari dan 19 ketika bersama Benetton.

Hamilton merebut 70 trofi juara Grand Prix bersama Mercedes sejauh ini, setelah 21 trofi lainnya ia dapatkan bersama McLaren.

Berikut sepuluh besar pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak di Formula 1:

Schumacher 91
Hamilton 91
Sebastian Vettel 53
Alain Prost 51
Ayrton Senna 41
Fernando Alonso 32
Nigel Mansell 31
Jackie Stewart 27
Jim Clark 25
Niki Lauda 25

Load More