SuaraJatim.id - Polisi meringkus dua pelajar berinisial DA dan ZRF terkait aksi peretasan terhadap situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember. Dari pengungkapan kasus ini, dua remaja itu juga telah menjual per akun sebesar Rp 20 ribu.
Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Gideon Arif Setyawan, mengatakan DA dan rekannya berbagi peran saat melakukan aksi peretasan situs milik pemerintah itu.
Menurutnya peran DA adalah membuka kunci pengaman (membobol) situs, sementara peran ZFR adalah berperan mengunggah foto tidak senonoh.
“Sejauh ini kita tidak menemukan motif politik, kita hanya menemukan motif eksistensi dan motif ekonomi yakni satu akun dijual Rp 20 ribu,” kata Gideon seperti dikutip dari Beritajatim.com--media jejaring Suara.com, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Cara Perpanjang SIM di Satlantas Polres Jember
Gideon menyebutkan, kasus ini berawal dari laporan KPU Jember bahwa website https://kab-jember.kpu.go.id telah diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab yang mana saat website dibuka muncul gambar kurang menyenangkan yang seakan menyinggung DPR.
“Pelaku melakukan ilegal accsess hanya untuk menguji kemampuan membobol situs agar mendapat pengakuan dari teman-teman di dalam grup Palembang Cyber,” ujarnya.
Meski telah berstatus tersangka, polisi tidak melakukan penahanan terhadap ZRF karena alasan masih di bawah umur.
Atas perbuatannya, dua tersangka dijerat dengan pasal 32 ayat 1 dan atau pasal 33 jo pasal 48 ayat (1) jo pasal 49 UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Tranksaksi Elektronik.
Baca Juga: Kasus Peretasan Website Tempo.co dan Tirto.id, Polisi Mulai Periksa Saksi
Berita Terkait
-
Keroyok 5 Polisi Hingga Satu Babak Belur, Komplotan Pesilat PSHT Diburu Polisi
-
Akun Instagram Diretas Buat Menipu Modus Jual iPhone Murah, AJI Indonesia Lapor Polda Metro
-
Jadi Korban Peretasan Bjorka, Cak Imin Sebut Indonesia Darurat Teknologi Informasi
-
Pelajar SMK Tewas Usai Ditendang Teman Sendiri Di Sekolah, Polisi Turun Tangan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK