Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 19 Oktober 2020 | 14:47 WIB
Ketua Golkar Surabaya marah jagonya diserang (Foto: Facebook)

SuaraJatim.id - Tensi pilkada kota Surabaya kembali panas. Ketua DPD Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni menumpahkan kejengkelannya di status FB karena merasa jagonya di Pilkada Kota Surabaya diserang.

Fathoni tidak terima pasangan calon walikota dan wakil walikota yang didukung partainya: Machfud-Mujiaman, diserang dengan isu yang tidak mendasar, yakni dituding hanya akan merusak kota jika nanti menang di Pilkada 2020.

Kegeraman Toni--demikian sapaan gaul anggota dewan mantan wartawan ini--dituliskan dalam status akun Facebooknya.

"Orang mau membangun kota secara adil dan merata kau bilang mau merusak apa yang sudah dibangun, hatimu terbuat dari apa? Apa karena tertutupi kehendak sang tuan pemilik tanah oloran di timur Surabaya," begitu Toni menulis statusnya, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Mujiaman Janjikan Per RT Rp 150 Juta, Eri Cahyadi Enggak Perlu Janji-Janji

Serangan balik Toni dengan mengungkit 'tanah oloran di timur Surabaya' ini bentuk respons terhadap serangan dari lawan terhadap jagonya. Selain mengungkit tanah oloran, Toni juga menyinggung masalah Pasar Tunjungan.

''Orang mau membangun Pasar Tunjungan yang mati, kau bilang mau merusak kota? Lalu hatimu terbuat dari apa hingga tidak melihat jeritan para pedagang dan pernak perniknya?'' ujarnya.

Dikutip dari beritajatim.com, jejaring suara.com, Toni membenarkan telah menulis status tersebut. Menurut dia ada upaya penjegalan dari penguasa Surabaya saat ini dengan menggiring opini masyarakat bahwa kalau bukan pilihan si pejabat itu maka wali kota ke depan hanya akan merusak apa yang sudah dibangun.

''Ini sama sekali tidak benar dan jahat sekali mempermainkan psikologi massa untuk kepentingan kekuasaan dengan mencitrakan pesaing hanya akan merusak program-program yang sudah berjalan,'' katanya.

Padahal menurut dia, niatan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman tulus bersama rakyat membangun Kota Surabaya.

Baca Juga: Sebut Pembangunan Surabaya Belum Rata, Mujiaman Janjikan Rp 150 Juta Per RT

''Orang mau kasih dan pembangunan Rp150 juta per tahun ke RT kau bilang mau merusak kota, lalu hatimu terbuat dari apa atas jeritan warga yang tidak mendapatkan layanan infrastruktur dasar secara merata?'' ujar Toni menyambut status miliknya.

''Orang mau bawa pembangunan kota dengan melibatkan semua pihak, kau bilang mau merusak kota, lalu hatimu terbuat dari apa, hingga dengan siapapun wakilnya kau campakan,'' ujarnya.

Ketika disinggung apakah status tersebut sindiran terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Toni mengatakan biar masyarakat yang menilai. "Saya kira masyarakat paham lah," katanya.

Toni kian tak habis pikir ketika program MA-Mujiaman untuk memberikan Rp 1 juta per Kepala Keluarga (KK) apabila kelak terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota tetap dituding hendak merusak kota.

Sementara saat ini, banyak KK yang belum mendapat bantuan meski sudah diusulkan para ketua RT. Akibatnya para ketua RT dikejar oleh warganya.

''Sebenarnya hatimu terbuat dari apa? Hingga hobimu hanya marah, nangis dan bersujud bukan kepada Tuhan YME,'' kata Toni menutup statusnya.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Load More