
SuaraJatim.id - Peningkatan aktivitas tektonik pada kawasan pesisir Selatan Jawa Barat dibuktikan dengan munculnya gempa bumi bermagnitudo 5,6 skalarichter kemarin, Minggu 25 Oktober 2020.
Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, seperti dikutip dari suara.com, kemarin.
Dalam penjelasan yang diunggah ke Facebook, Senin (26/10/2020), Daryono menilai bahwa gempa bermagnitudo 5,6 yang turut dirasakan di Jawa Tengah dan Yogyakarta unik karena beberapa fakta.
"Gempa ini sangat menarik untuk dicermati mengingat guncangannya yang berdampak merusak dan dirasakan hingga jarak yang jauh hingga Semarang dan Yogyakarta," imbuh dia.
Baca Juga: Gempa Kemarin Tunjukkan Aktivitas Tektonik Selatan Jawa Barat Meningkat
Berikut adalah 5 fakta tentang gempa selatan Jabar 25 Oktober kemarin menurut Daryono:
Dekat gempa pemicu tsunami Pangandaran
Lokasi pusat gempa kemarin relatif dekat dengan pusat gempa pembangkit tsunami Pangandaran 17 Juli 2006 yang menyebabkan sebanyak 668 orang meninggal.
Pusat gempa 25 Oktober 2020 kemarin terletak di sebelah utara sejauh 131 km dari pusat gempa berkekuatan 7,7 pembangkit Tsunami Pangandaran 2006.
Deformasi lempeng
Baca Juga: Siang-Malam Sebagian DKI Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir
Melihat kedalaman gempa ini 62 km, gempa ini diduga dipicu oleh adanya patahan atau deformasi pada badan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Bidang kontak antar 2 lempeng ini berada di kedalaman sekitar 50 km, sehingga jika gempa ini memiliki kedalaman 62 km maka pusat gempa ini berada di bawah bidang kontak antarlempeng.
Dampak guncangan lebih besar
Salah satu ciri gempa intraplate earthquake akan memberikan dampak guncangan (ground motion) yang lebih besar dari yang semestinya. Fakta ini tampak pada dampak gempanya, dengan kekuatan 5,6 yang mampu menyebabkan 29 rumah rusak dan 3 orang luka-luka serta spektrum guncangannya yang luas mencapai Semarang - Yogyakarta.
Gempa intraplate dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar seperti halnya peristiwa gempa Padang berkekuatan 7,6 kedalaman 87 km pada 30 September 2009 yang menyebabkan sebanyak 1.117 orang meninggal.
Tak picu tsunami
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gempa Kemarin Tunjukkan Aktivitas Tektonik Selatan Jawa Barat Meningkat
-
Siang-Malam Sebagian DKI Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir
-
Kabupaten Banyumas Rawan Bencana, AnggaranRp4,3 Miliar Disiapkan
-
Prakiraan Cuaca Kota Medan 26 Oktober: Siang-Malam Hujan
-
Ramalan Cuaca Kota Serang Hari Ini, Hujan Pada Siang Hari
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak