SuaraJatim.id - Polisi telah menbongkar kasus pembunuhan sadis yang dilakukan wanita bernama Silfia Anggraini (39) di kawasan Pasuruan, Jawa Timur.
Wanita yang berprofesi sebagai pengamen ditangkap karena telah menggorok leher suaminya, Eko Setyo Budi (35) saat sedang terlelap di dalam kamar rumahnya.
Disitat Suara.com dari Terkini.co.id, aksi keji itu dilakukan Silfia karena geram dengan ulah suaminya yang memaksa untuk meminjam uang.
Kasus ini terungkap setelah mayat Eko ditemukan bersimbah darah dengan kondisi leher tersayat di dalam rumahnya, Desa Nguling, Pasuruan, beberapa waktu lalu.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, aksi pembunuhan itu terjadi berawal saat pasangan suami istri itu cekcok akibat uang.
Menurutnya, Eko sempat meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada istrinya secara paksa. Namun, saat itu, Silfia menghalau aksi suaminya yang hendak meminta uangnya yang disimpan di dalam kamar.
"Tersangka menghalangi korban yang hendak menuju kamar di mana tersangka menyimpan uang," kata Arman.
Selama penyelidikan ini, tersangka awalnya berdalih jika suaminya tewas karena bunuh diri. Namun, berkat barang bukti yang ditemukan dan pemeriksaan di lapangan, tersangka dalam kasus ini mengarah kepada Silfia.
Dari hasl pemeriksaan, Silfia melarang suaminya meminjam uang karena alasan ingin diberikan kepada anak dari suami sebelumnya. Eko diketahui menikah dengan Silfia secara siri.
Baca Juga: Buruh Agen LPG Bunuh Istri, Bawa Mayatnya Pakai Matic ke Hutan Rohishala
Meski sudah dilarang, Eko ngotot ingin meminjam uang. Dari situ, akhirnya keduanya bertikai. Akibat keributan itu, Silfia kalah tenaga. Eko bahkan sempat memukuli hingga menginjak perut istrinya karena menghalaunya untuk mengambil uang di kamar.
"Korban marah dan memaksa dengan cara menarik kerah daster tersangka hingga tersingkirkan dari pintu kamar,” kata dia.
Silfia juga disebutnya sempat berteriak ketika dianiaya suaminya. Namun, hal itu tetap tak digubris Eko.
Setelah kejadian itu, Eko sempat tidur di dalam kamar. Lantaran diduga masih panas, Silfia pun melakukan aksi nekat, yakni menggorok leher suaminya yang sedang terlelap. Korban disayat dengan menggunakan pisau dapur.
Silfia sempat berpura-pura berteriak meminta pertolongan warga dengan dalih suaminya bunuh diri. Sebelum itu, dia sempat membersihkan tangannya akibat ceceran darah Eko.
Setelah jasad suaminya ditemukan, Silfia pun akhirnya diringkus polisi.
Berita Terkait
-
Detik-detik Sadis Pembunuhan Dea Permata, Majikan Dihabisi ART karena Sering Lihat Pakai Daster
-
Jejak Sadis Mulyana, Pemutilasi Pacar Hamil di Serang yang Divonis Mati
-
5 Fakta Kematian Janggal Wanita di Kos Indramayu: Luka Bakar Misterius, Oknum Polisi Terseret
-
3 Fakta Terbaru Gadis ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Bengkulu: Pegang Kartu Kuning, Berobat Sejak 2023!
-
ODGJ Kasus Pembunuhan Dapat Amnesti Presiden Prabowo
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak