SuaraJatim.id - Sebelumnya banyak yang beranggapan virus corona baru SARS CoV 2 penyebab Covid-19 ada ditrenggiling hanya asumsi. Nyatanya tidak demikian.
Baru-baru ini, sebuah penelitian di Australia dan Amerika menyebut kalau virus mematikan asal Wuhan China ini ternyata ditemukan pada Trenggiling.
Menurut penelitian tersebut, trenggiling memang jadi salah satu inang perantara virus SARS CoV 2, sebelum akhirnya menular ke manusia.
Dikutip dari suara.com yang mencuplik dari News Medical, Rabu (4/11/2020), fakta ini diketahui setelah peneliti di Australia dan Amerika Serikat melakukan studi sekuensing genom virus corona baru.
Urutan genom virus corona ini terbukti sama dengan yang ada di kelelawar yang membawa virus corona RaTG13, dan virus corona yang ada di trenggiling Guandong.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, virus corona baru ini punya keterkaitan erat dengan virus yang berasal dari kelelawar tapal kuda sebagai perantara penularan ke manusia.
Namun pada uji genom di penelitian ini menemukan kode pada ACE 2 virus corona baru yang ada di trenggiling Guangdong sama dengan virus corona baru yang menyebabkan pandemi Covid-19.
ACE 2 adalah sejenis reseptor atau pintu masuk virus ke tubuh manusia. Reseptor ACE 2 yang semakin banyak di tubuh, maka semakin tinggi pula risiko seseorang terinfeksi Covid-19.
Dalam uji genom ini, RNA SARS Cov 2 memiliki struktur yang unik. Struktur inilah yang memainkan peran mengapa virus ini bisa menular dengan cepat ke lintas spesies, dari hewan ke manusia, hingga manusia ke hewan.
Baca Juga: Peneliti Buktikan Virus Corona Penyebab Pandemi Ada di Trenggiling
RNA atau asam ribonukleat adalah sel inti dari makhluk hidup termasuk manusia, tumbuhan, hewan hingga makhluk hidup.
RNA adalah sekumpulan molekul yang rumit, tapi bisa memberikan informasi tentang spesies makhluk hidup, sama seperti DNA atau asam deoksiribonukleat yang ada pada manusia.
Dalam penelitian tersebut juga membantah teori zinc finger antivirus (ZAP), teori yang menunjukkan jika antivirus lebih dulu dibuat sebelum virus ini menyebar. Singkatnya ini bukanlah virus yang berasal dari laboratorium atau virus buatan.
Penelitian dalam bentuk makalah ini sudah dipublikasi di server bioRxiv, yang sedang ditinjau oleh rekan sejawat.
Berita Terkait
-
Peneliti Buktikan Virus Corona Penyebab Pandemi Ada di Trenggiling
-
Video Pria Ketahuan Kelabuhi Polisi Pakai Masker Wajah, Netizen Ngakak....
-
Viral Trenggiling Masuk Rumah, Warganet: Ada Hewan Sultan
-
Ujicoba Vaksin Sinovac dari China Sudah Disuntikkan ke 1.620 Relawan Covid
-
Tak Ada MoU, PHRI Jatim Sanggah Informasi 16 Hotel Surabaya Buat Para OTG
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cara Daftar KKS Pakai HP Kini Makin Mudah, Begini Syarat dan Aplikasi Resminya!
-
Kronologi Tewasnya 6 Santri Ponpes Jabal Quran Socah Bangkalan, Tenggelam di Bekas Galian C!
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Ambil Alih Tol dari Jusuf Hamka, Benarkah?
-
Warga Lereng Gunung Semeru Enggan Tempati Huntap, Ini Alasannya
-
Erupsi Gunung Semeru Putuskan Jaringan Listrik 571 Rumah di Lumajang, PLN Tunggu Zona Aman!