SuaraJatim.id - Polisi menangkap tujuh penyebar konten video hoaks jenazah pasien Covid-19 yang dikabarkan matanya tercongkel dan darah bercucuran. Ketujuh pelaku tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Probolinggo.
Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Rizky Santoso menjelaskan, penangkapan tersebut dilakukan setelah perwakilan RS Umum Daerah dr Mohamad Saleh melaporkan kasus tersebut.
Kemudian polisi melakukan penyelidikan dibantu dengan tim siber yang melacaknya di berbagai media sosial.
"Tujuh orang berhasil kami amankan terkait dengan video hoaks pasien Covid-19 yang matanya dicongkel," ujar Rizky saat konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Sabtu (7/11/2020).
Baca Juga: Geger Video Bola Mata Mayat Pasien Covid-19 Dicongkel, RSUD: Itu Hoaks
Dari hasil pengembangan, pelaku mengunggahnya ke laman Facebook dan ada juga yang menjadikannya sebagai status WhatsApp serta dibagikan kembali ke grup-grup percakapan.
"Ada saudara Nanang yang kami amankan itu dia menguploadnya di facebook. Setelah kami telusuri ke atas ternyata ada juga yang membagikan melalui grup chat Whatsapp dan dari status WA," paparnya.
Kendati demikian, polisi masih belum bisa menangkap siapa pengunggah pertama konten video tersebut.
Lantaran, pelaku utama yang kini masih dicari, diduga sudah menambahkan narasi adanya pencongkelan mata pasien Covid-19 setelah dirawat di rumah sakit.
"Ini masih kita tindak lanjuti akan kita telusuri siapa saja yang terlibat. Pelaku utama belum kami dapatkan. Kami masih berusaha mencari pengupload pertama dan memberi narasi mencongkel mata," jelasnya.
Baca Juga: Viral Bola Mata Jenazah Diduga Pasien Covid-19 di Probolinggo Hilang
Sebagai informasi, ketujuh orang yang ditangkap polisi ini masih berada dalam satu kecamatan dengan tempat kejadian perkara yaitu di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Mereka yang ditangkap, yakni Mulyati (25), Sudiono (33), Nanang Sugiarto (40), Muhammad Sholehuddin (28), Masyhuri (25), Rudi Hoirudin (24), dan Subaehan Fauzi (24).
Sebelumnya, heboh tayangan video sosok jasad pasien Covid-19 yang dibuka kembali, lantaran keluarga tak percaya jika kerabatnya terjangkit virus asal China tersebut menjadi hangat di kalangan warganet.
Tak hanya itu, bahkan dalam video tersebut, juga ada yang menyebut bahwa bola mata jasad pasien tersebut dicongkel dan darahnya masih bercucuran.
Video berdurasi 10 detik ini sempat diunggah oleh akun instagram @teluuur dan ditonton ratusan ribu warganet dengan dibanjiri ribuan komentar warganet.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Prabowo Marah Rakyat Bikin Pusing Pemerintah
-
Wisata Rasa Probolinggo, Ini 13 Kuliner Khas yang Wajib Ada di Bucket List Liburanmu
-
Beredar Hoaks Abu Janda Jadi Komisaris, Jejak Digital Dukung Israel Jadi Sorotan
-
CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Video Ricuh DPR untuk RUU Perampasan Aset Ternyata Hoaks
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani