Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 06 November 2020 | 16:38 WIB
Viral jenazah diduga covid-19 penuh darah (Teluuur)

SuaraJatim.id - Heboh tayangan video sosok jasad pasien Covid-19 yang dibuka kembali, lantaran keluarga tak percaya jika kerabatnya terjangkit virus asal China tersebut menjadi hangat di kalangan warganet.

Tak hanya itu, bahkan dalam video tersebut, juga ada yang menyebut bahwa bola mata jasad pasien tersebut dicongkel dan darahnya masih bercucuran.

Menanggapi video tersebut, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Saleh menegaskan bahwa tayangan yang beredar di media sosial tersebut tidak benar atau hoaks.

"Terkait video yang beredar itu adalah hoaks," ujar Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah saat dihubungi SuaraJatim.id, Jumat (6/11/2020).

Baca Juga: Viral Bola Mata Jenazah Diduga Pasien Covid-19 di Probolinggo Hilang

Abraar mengakui, sebetulnya peristiwa yang terjadi tersebut tak diketahuinya secara pasti.

Namun ia mengemukakan, kali pertama mendapatkan informasi itu dari sebuah akun facebook milik seseorang. Namun, setelah ia lacak tak ditemukan alias video tersebut sudah dihapus.

Setelah viral di media sosial, kemudian Abraar mencoba melakukan klarifikasi. Ia menjelaskan, pasien tersebut merupakan pasien yang datang ke RS Mohammad Saleh Probolinggo dalam kondisi stroke hemmorhagic atau stroke pendarahan.

"Jadi pasien itu kalau ndak salah usianya 33 atau 43, kurang pasti. Kemudian datang dalam kondisi yang tidak baik, ternyata saat diperiksa juga ada Covid-nya, pneumoni. Terus kemudian 3 hari dirawat dan meninggal. Probable Covid, meninggal kemarin" jelas Abraar.

Karena jenazah dinyatakan positif Covid-19, maka pihak rumah sakit melakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Geger Video Mayat Covid-19 yang Bola Matanya Hilang Diduga di Probolinggo

Ketika diserahkan ke pihak keluarga dan dipulangkan, sesampainya di rumah jenazah yang sudah terbungkus plastik di buka.

"Saat dibuka ada darah di daerah mata, kesannya seperti kayak dicongkel matanya. Padahal itu tidak benar. Saya pun sudah konfirmasi ke camatnya," katanya.

Abraar menyebut bahwa pasien tersebut berasal dari Paiton tepatnya di Desa Alas Suko. Setelah konfirmasi dilakukan, ternyata mata dari jenazah masih utuh. Darah tersebut adalah sisa-sisa darah karena pasien yang sudah meninggal.

"Dia (camatnya) bilang kalau itu ada sisa darah saja, setelah dibersihkan matanya utuh," ucapnya.

Menurut Abraar, kondisi darah yang keluar dari tubuh jenazah yang sudah meninggal adalah hal wajar. Karena, semua orang yang sudah meninggal akan jadi lebam mayat.

"Itu kondisi yang normal, darahnya membeku, menggumpal. Makanya saya sudah konfirmasi ke pak camat," jelasnya.

Abraar mendapat informasi bahwa yang memvideokan kejadian itu buka dari pihak keluarga. Kemudian disebarkan melalui facebook. Ia pun sudah berencana mencari siapa penyebar video dan akan melakukan somasi.

Menurutnya, hal tersebut merugikan pihak rumah sakit, masyarakat dan pemrintah juga. Rumah sakit pun sudah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

"Karena sudah membuat berita hoaks baik di media sosial maupun di pesan WA, saya mau laporkan ke Kapolres itu untuk di lacak, karena saya anggap sebagai pesan berantai yang menyesatkan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dunia maya digegerkan dengan adanya satu video yang diunggah di media sosial (medsos) Instagram. Dalam video tersebut tampak terlihat sosok mayat yang sudah terbungkus kain kafan dilapisi plastik.

Dalam video yang diunggah akun teluuur tersebut, nampak wajah mayat tersebut penuh dengan lumuran darah.
Padahal di sekitar jenazah yang sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan tersebut, ada banyak warga yang terdengar menangis.

Mirisnya, berdasarkan penuturan pengunggah, jenazah tersebut sudah hilang bola matanya. Padahal menurutnya, sebelumnya petugas sempat melarang jenazah dibongkar.

"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran ," tulis pengunggah.

"Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit," lanjut tulisan tersebut.

Unggahan tersebut pun sontak mendapatkan respon dan komentar beragam dari pengguna internet.

Kontributor : Arry Saputra

Load More