SuaraJatim.id - Jelang Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sejumlah nama mulai meramaikan bursa kandidat calon ketua partai berlambang kakbah tersebut.
Meski begitu, DPW PPP Jatim masih menggodok sejumlah nama calon ketua umum PPP, baik yang berasal dari kader internal maupun eksternal.
“Dari struktur DPW, masih mengingat, menimbang dan mengkaji ulang di antara sekian calon ketua umum dari kader internal, dan dari eksternal,” kata Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com di Surabaya pada Minggu (8/11/2020).
Dari kalangan internal partai, beredar nama Suharso Manoarfa, Muhammad Mardiono, Achmad Muqowam, Muhammad Aras (Ketua DPW PPP Sulsel) dan Gus Yasin (Wagub Jawa Tengah).
Sedangkan dari eksternal partai ada nama Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim), Saifullah Yusuf (mantan Wakil Gubernur Jatim) dan Sandiaga Uno (mantan Wagub DKI Jakarta).
“Kalau dari DPW PPP Jatim, sesuai pesan kiai dan ulama baik struktural maupun kultural, meminta ketua umum PPP ke depan harus dijabat oleh unsur Nahdlatul Ulama (NU). Pak Suharso bukan dari NU,” ujarnya.
Jika mengacu pada pesan kiai dan ulama NU Jatim, maka dari nama internal dan eksternal yang muncul ada beberapa nama yakni, Mardiono, Gus Yasin, Khofifah dan Gus Ipul dari NU.
Muhammad Mardiono adalah Wakil Ketua Umum PPP yang bergeser menjabat salah seorang Majelis Pertimbangan DPP PPP. Selain itu, Mardiono juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI.
“Tapi, Jatim masih belum mengusulkan Mardiono,” tuturnya.
Baca Juga: PPP Welcome Sama Sandiaga Uno, Tapi Susah Kalau Langsung Jadi Ketua Umum
Sedangkan calon dari kader eksternal PPP, DPW Jatim tidak mengusulkan nama. Namun, bisa saja dari kader eksternal tapi pernah menjadi kader internal, seperti Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa.
Hanya saja keduanya menolak dicalonkan. Gus Ipul beralasan terkendala dengan waktu karena pada 9 Desember merupakan coblosan pilkada serentak 2020, dan Gus Ipul ikut mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Pasuruan.
Jadwal pilkada serentak 2020 itu mepet dengan pelaksanaan muktamar yang dihelat tanggal 18 Desember. Sekalipun muktamar digelar Januari juga mepet waktunya.
“Kalau Bu Khofifah tak bersedia, karena beliau ingin fokus mengurusi Provinsi Jatim,” jelasnya.
Sedangkan untuk Sandiaga Uno, Musyafak mengaku Jatim tidak mengusulkan. Sandiaga Uno diusulkan oleh beberapa DPW PPP provinsi lain.
“Yang saya tahu Mas Sandiaga Uno masih pikir-pikir,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Komitmen BRI untuk UMKM: Hadirkan Akses Pembiayaan, Edukasi, dan Perlindungan Usaha Mikro
-
Kesaktian Sang Singa Buntet: 9 Kisah Menggetarkan dari Kiai Abbas di Perang Surabaya
-
Senin Semangat, 5 Link DANA Kaget Untuk Mood yang Baik Ada Saldo Rp 335 Ribu
-
Pimpin Apel Kehormatan Hari Pahlawan 2025, Gubernur Khofifah Ajak Lanjutkan Pengabdian
-
Pemprov Jatim Raih Nusantaraya Award 2025, Khofifah: Jatim Eksportir Produk Ekotif Terbesar Nasional