SuaraJatim.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) melakukan penelitian potensi bencana likuefaksi di Kabupaten Lumajang.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Badan Geologi Kemen ESDM. Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo seperti dilansir Antara pada Jumat (13/11/2020).
"Pusat Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM meneliti bencana likuefaksi di Lumajang pada September dan Oktober 2020," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon.
Likuefaksi merupakan fenomena meluluhnya massa tanah akibat guncangan gempa yang menyebabkan tanah kehilangan kekuatannya.
Baca Juga: LIPI: Gempa Ambon Juga Picu Likuefaksi
Menurutnya, Badan Geologi Kementerian ESDM juga sudah memaparkan hasil penelitian potensi bencana itu kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Kamis (12/11/2020).
"Tim memaparkan peta potensi bencana likuefaksi di Lumajang bahwa ada dua kecamatan yang berpotensi yakni Kecamatan Yosowilangun sama Kecamatan Kunir, namun masih akan dilakukan kajian lebih dalam," tuturnya.
Ia menjelaskan pihak BPBD Lumajang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bencana likuefaksi setelah dokumen kajian pemetaan bencana tersebut diserahkan Kementerian ESDM kepada Pemkab Lumajang.
"Kami juga akan membentuk desa tangguh bencana likuefaksi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tersebut," katanya.
Sementara Kepala Pusat Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani mengatakan dari hasil survei selama dua bulan tersebut, tim peneliti memetakan pada skala regional 1:100.000 menyebutkan Kabupaten Lumajang memiliki tingkat kerentanan menengah hingga tinggi terhadap kejadian likuefaksi.
Baca Juga: Pusat Penelitian Likuefaksi Libatkan Ilmuwan Internasional
"Intinya yang kami lakukan bukan untuk menakuti masyarakat, namun kami harapkan agar masyarakat lebih aware, lebih paham terhadap dan ketika bencana terjadi masyarakat paham harus berbuat apa," ujarnya.
Berita Terkait
-
Berkah Ramadan: Perajin Lumajang Kebanjiran Order Lukisan Bakar Kaligrafi
-
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Hembuskan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
-
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada!
-
Janjikan Program Dana Dusun, Bunda Indah: Komitmen Kami Bangun Lumajang dari Akar Rumput
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas