Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Selasa, 01 Desember 2020 | 08:11 WIB
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3). [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]

SuaraJatim.id - Sejumlah warga di Dusun Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur panik usai melihat pancaran lahan panas dari puncak Gunung Semeru yang turun menerjang sungai.

“Lahar panas,” terika warga dalam sebuah video yang diterima Beritajatim.com (jaringan Suara.com), Selasa (1/12/2020).

Dari pantauan di lokasi, petugas SAR sibuk melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga yang terdampak guguran lahar panas Gunung Semeru.

Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi mengatakan, warga ketakutan dan ramai keluar rumah.

Baca Juga: Semeru Meletus Semburkan Lava 1 Km, Tapi Statusnya Masih Waspada

"Ada suara gemuruh, warga ketakutan dan akhirnya keluar rumah," ucap Wawan Hadi.

Sementara dari informasi yang beredar, sejumlah warga untuk sementara mengungsi ke Gunung Sawur yang selama ini menjadi salah satu pos pengamatan Gunung Semeru.

Semburkan Lava Seribu Meter

Gunung Semeru. [Berita Jatim]

Sebelumnya, Gunung Semeru meletus dan menyemburkan lava setinggi seribu meter. Hingga tanggal 30 November 2020, seluruh pendakian ditutup total hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Hal itu dinyatakan dalam keterangan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui akun Instagram resminya pada Minggu (29/11/2020) malam.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Pendakian Ditutup Total

"Bersama ini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak tanggal 30 November 2020 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," tulis pengumuman itu melalui surat yang ditandatangani Plt Kepala Balai Besar Bromo Tengger Semeru, Agus Budi Santosa.

Bersama surat pengumuman tersebut, dirinya menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan pendakian ke Gunung Semeru untuk ditutup total sementara waktu.

Di antaranya terjadi letusan dan guguran lava pijar.

"Guguran dan lava pijar yang teramati sebanyak 13 kali dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 1000 meter dari ujung lidah lava ke arah Besuk Kobokan," bebernya.

Menurutnya, kondisi itu teramati melalui Pos Gunung Api atau PGA di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

"Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Saloka, serta mengutamakan keselamatan Jiwa," urainya.

Meski terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dan mengalami erupsi, status Gunung Semeru masih berada waspada atau Level 2, sama seperti sebelumnya.

Load More