Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani | Shevinna Putti Anggraeni
Kamis, 10 Desember 2020 | 16:55 WIB
Ilustrasi pembengkakan jantung. (Shutterstock)

Penyebab Pembengkakan Jantung

Melansir dari WebMD, pembengkakan jantung juga bisa terjadi saat jantung tidak memompa darah secara efektif yang dapat menyebabkan gagal jantung kongestif, seperti sesak napas, kaki membengkak, lelah, hingga palpitasi.

Terkadang jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah, karena alasan yang tidak diketahui. Ini dikenal sebagai kardiomegali idiopatik. Kondisi jantung bawaan lahir, kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung tidak normal (aritmia) dapat menyebabkan kardiomegali.

Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala atau hanya bergejala ringan dan dapat meningkat seiring waktu.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Berisiko Sebab Penyakit Jantung, Mengapa?

Berikut beberapa penyebab pembengkakan jantung yang telah diketahui hingga saat ini:

1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung lama kelamaan melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.

2. Penyakit katup jantung
Empat katup jantung menjaga aliran darah ke arah yang benar. Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, cacat jantung, infeksi (endokarditis infeksi), gangguan jaringan ikat detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), pengobatan tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker, jantung bisa membesar.

3. Kardiomiopati
Kardiomiopati membuat jantung lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh. Bila kondisi ini dibiarkan, jantung bisa membengkak lantaran terus menerus mencoba memompa lebih banyak darah.

4. Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) bisa menyebabkan masalah jantung, termasuk pembengkakan jantung.

Baca Juga: Mesti Tahu, Ini Beda Gejala Serangan Jantung dan Serangan Panik

5. Cairan di sekitar jantung Anda (efusi perikardial)
Akumulasi cairan di kantung yang berisi jantung bisa menyebabkan jantung tampak membengkak pada foto rontgen dada.

6. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan. Anemia kronis yang tidak diobati bisa menyebabkan detak jantung cepat atau tidak teratur, karena harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah.

7. Arteri tersumbat
Arteri yang tersumbat di jantung merupakan penyakit arteri koroner. Dengan kondisi ini, plak lemak di arteri jantung menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Saat satu bagian otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan cukup darah ke seluruh tubuh sehingga bisa terjadi pembengkakan jantung..

8. Hemochromatosis
Hemochromatosis adalah kondisi di mana zat besi berlebihan di dalam tubuh. Ini adalah kelainan di mana tubuh Anda tidak memetabolisme zat besi dengan benar.

Kondisi tersebut membuat zat besi menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung. Akibatnya, dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar akibat melemahnya otot jantung.

9. Penyakit langka seperti amiloidosis
Penyakit langka yang bisa memengaruhi jantung adalah amiloidosis, suatu kondisi di mana protein abnormal beredar di dalam darah dan bisa disimpan dalam jantung, mengganggu fungsi jantung dan menyebabkan pembengkakan.

Load More