SuaraJatim.id - Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jombang membuat rumah sakit rujukan yang ada di wilayah tersebut alami over kapasitas atau kelebihan daya tampung. Meski begitu, hingga kini persiapan rumah sakit darurat masih menunggu surat keputusan (SK) bupati.
Menurut Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran sudah ada dua rumah sakit rujukan Covid di Jombang yang tidak mampu menampung pasien Covid-19 lantaran setiap hari makin bertambah.
"Over kapasitas. Setiap hari pasien terus bertambah," ucapnya seperti dilansir Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (21/12/2020).
Pudji mengungkapkan, di RSUD Jombang seluruh tempat tidur sudah penuh. Pun untuk penambahan ruangan sudah dilakukan, namun tetap tidak dapat membendung.
Baca Juga: Ahli: Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berisiko Komplikasi Neurologis
"Dari 89 tempat tidur khusus pasien Covid-19 yang ada di RSUD Jombang semua sudah penuh. Sempat ada 26 pasien, tertahan di IGD khusus kasus Covid-19," ungkapnya.
Ia melanjutkan, sejak November hingga awal Desember 2020, peningkatan pasien akibat positif Covid-19 meningkat drastis. Terhitung sejak November, peningkatan jumlah pasien Covid-19 per hari mencapai 40 sampai 50 orang yang masuk ke ruang perawatan.
Sementara itu, dari informasi yang ada, pihak rumah sakit kewalahan menampung pasien Covid-19. Padahal, sebenarnya persoalan ini sudah sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, namun solusi yang diberikan menambah rumah sakit pendukung. Tetapi, aktivasi rumah sakit darurat juga masih harus menunggu SK bupati.
"Kami masih menunggu SK dari Bupati. InsyaAllah, Selasa, Bupati akan mengagendakan pertemuan Satgas untuk membahas teknis rencana RS darurat untuk penanganan Covid 19 di Kabupaten Jombang," ulasnya.
Sementara ini, gedung yang nantinya akan digunakan sebagai rumah sakit pendukung ialah gedung STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Pemkab Jombang.
Baca Juga: Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Sumut Jadi 653 Orang
"Ya, ini sangat mungkin digunakan adalah gedung STIKES Pemkab yang lama," katanya.
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?