Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni
Senin, 28 Desember 2020 | 08:05 WIB
Ilustrasi keju cheddar. [Shuttestock]

CLA sudah terbukti mampu mencegah perkembangan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh sekaligus meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan memodulasi respons imun dan/atau inflamasi.

Studi lain oleh University College Dublin juga meneliti efek keju pada kadar kolesterol. Para peneliti memeriksa dampak makanan olahan susu seperti keju, yoghurt, krim serta mentega dalam memengaruhi lemak dan kesehatan tubuh.

Menurut penelitian, orang yang makan banyak keju tak mempunyai kadar kolesterol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tak mengonsumsinya.

Ilustrasi keju. (Shutterstock)

Sekarang ini, pedoman kesehatan memeringatkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti keju, meningkatkan risiko seseorang terkena kolesterol darah tinggi, faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Satu Keluarga Positif Virus Corona, Sang Anak Akui Dapat Suntikan 16 Kali

Namun, kolesterol tak akan meningkat cuma dengan mengonsumsi keju. Porsi harian yang kecil telah terbukti mengurangi kemungkinan penyakit jantung hingga 14 persen.

Para ahli di Universitas Soochow di China mencatat vitamin, mineral dan protein dalam keju dapat membantu melindungi dari penyakit kardiovaskular.

Keju juga mengandung kalsium tinggi. Artinya, lebih sedikit lemak yang diserap oleh tubuh walau kandungan lemaknya cukup tinggi.

Load More