Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 Januari 2021 | 15:21 WIB
Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulbar, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulbar masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut. [ANTARA FOTO/Akbar Tado]

SuaraJatim.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera turun ke lokasi Gempa Bumi di Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Bukan hanya Risma, Kepala BNPB Doni Monardo juga diinstruksikan oleh presiden segera turun memantau kondisi pasca-gempa.

"Pagi ini 15 Januari 2021, Kepala BNPB siap siap melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bersama sejumlah anggota DPR RI dari Komisi VIII. Mendengar kabar terjadinya gempa di Mamuju Sulbar," kata Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah, dikutip dari timesindonesia.co.id, media jejaring suara.com, Jumat (15/1/2021).

"Presiden memerintahkan Doni Monardo dan Mensos Risma berangkat ke Mamuju dan segera merubah rencana, berangkat ke Mamuju Sulawesi Barat," ujar Esy menambahkan.

Baca Juga: BMKG: Gempa Majene Sulbar Perulangan Gempa 1969

Dari bencana tersebut, saat ini sebanyak 8 orang dilaporkan meninggal dunia dan 637 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang terjadi di Kabupaten Majene, Jumat (14/1/2021) dini hari itu.

Selain korban meninggal dan luka-luka, berdasarkan laporan dari BNPB, kurang lebih 15 ribu orang mengungsi ke tempat yang relatif lebih aman.

Dilaporkan terdapat 10 titik pengungsian yang tersebar di sejumlah desa, yakni Kota Tinggi, Desa Lombong, Kayu Angin, Petabean, Deking, Mekata, Kabiraan, Lakkading, Lembang, dan Limbua. Desa-desa tersebut berada tiga kecamatan yakni Ulumanda, Malunda, dan Sendana.

Untuk penanganan gempa Majene, Presiden RI Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo dan Mensos Tri Rismaharini untuk turun.

Baca Juga: Update Gempa Mamuju dan Majene: 637 Orang Luka-luka dan 8 Meninggal

Load More