SuaraJatim.id - Kabar duka datang dari keluarga besar Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Salah satu tokoh pendiri badan otonom (Banom) NU, Nyai Basiroh Shoimuri, meninggal dunia di RSNU Tuban Jawa Timur, Selasa (19/01/2021).
Nyai Basiroh kelahiran Boyolali, 9 Agustus 1937 dan wafat pada usia 83 tahun. Alumni PC IPNU Tuban Saiful Adam menceritakan secuil kisah hidup putri dari Kiai Shoimuri, Rais PCNU Boyolali itu.
"Beliau pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPPNU ke-2, menggantikan teman sejawat atau ketua sebelumnya yang juga pendiri IPPNU yakni Umroh Mahfudhoh," kata Saiful kepada reporter blokTuban.com--jejaring media suara.com, Rabu (20/1/2021).
Nyai Basiroh, lanjut Saiful, juga masih kerabat dengan wakil bupati Rembang terpilih, Gus Hanis dan Menteri Agama (Menag) RI, Gus Yaqut. Keduanya memanggil Nyai Basiroh sebagai budhe.
Baca Juga: Habib Ali Wafat, PBNU: Dipanggilnya Ulama Jadi Tanda Dicabutnya Ilmu
Kisah perjalanan perjuangan Nyai Basiroh juga tercatat di NU Online. Di laman tersebut istri dari KH. Zawawi itu menjadi kader generasi awal IPPNU dan saksi terbentuknya organisasi yang dulunya bernama IPNU Putri itu.
Awal pergerakan IPPNU
Perjuangan Nyai Basiroh di awal-awal pergerakan IPPNU tidak lah mudah. Waktu itu fasilitas tidak semewah sekarang. Namun halangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi Nyai Basiroh dan kader lainnya.
Saat menjadi Ketua PP IPPNU, Basiroh dikenal sebagai sosok peletak dasar organisasi. Kala itu mewarisi cabang bentukan Umroh dan berhasil melipatgandakan sampai 60 cabang hingga akhir kepengurusannya.
Di usia senjanya, Nyai Basiroh mengabdikan hidupnya mendampingi murid dan santrinya di Madrasah Al-Hidayah Jenu yang didirikan bersama mendiang suaminya.
Baca Juga: Sebut Syekh Ali Jaber Pejuang Islam Moderat, PBNU: Menyejukkan Umat
Ada beragam kegiatan rutin yang dijalani Nyai Basiroh hingga akhir hayatnya. Tercatat mengisi jadwal pengajian di Majelis Taklim Al Istiqomah Jenu setiap hari kamis, di Masjid Agung pada hari Jumat pahing, di Musala Glodog Palang dan masih banyak lagi.
Selama 83 tahun Basiroh memegang motto menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Motto itulah yang membuat perjuangannya tak pernah berhenti semasa hidup.
Berita Terkait
-
Jejak Pendidikkan Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf yang Juga Cucu Pendiri NU
-
Sosok Suami Arifatul Choiri Fauzi, Pernah Jadi Orang kepercayaan Gus Dur
-
Jejak Karier Arifatul Choiri Fauzi, Santer Dikabarkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Minta PKB-PBNU Kembali Merekat, Putri Gus Dur: Keduanya Bagian dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama
-
Sekjen NU Bicara Kabinet Prabowo: Kami Enggak Ikut-ikut
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik