SuaraJatim.id - Polisi mengungkap kronologis dan penyebab carok maut antara dua keluarga di Dusun Sumbergentong, Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Caro yang melibatkan keluarga Toyib dan Mujiono itu menewaskan dua orang, bapak dan anak. Toyib adalah kepala dusun baru, sementara Mujiono mantan kepala dusun setempat.
Dalam tragedi berdarah itu, Mujiono dan anaknya bernama Irwan meninggal dunia. Sementara Toyib dan dua kerabatnya, Samsul Hadi (46) dan Sukarman (62) mengalami luka-luka. Keluarga Toyib ini sekarang menjadi tersangka kasus tersebut.
Adapun untuk kronologis peristiwa itu, seperti disampaikan Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, Mujiono sebelumnya menjabat Kasun Sumbergentong tahun 2008 lalu.
Mujiono mendapat tanah garapan atau tanah bengkok seluas setengah hektare. Namun seiring berjalannya waktu, Mujiono terlibat kasus pemerasan dan dipenjara.
"Sehingga pihak desa memilih Kasun yang baru dan terpilihlah saudara Toyib. Toyib kemudian melanjutkan tanah garapan dan merawatnya," terang Hendri, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (03/01/2021).
Pada awal 2021, Mujiono tiba-tiba kembali mengerjakan tanah garapan. Dalihnya, kata Hendri, ia berhak mengelola tanah bengkok. Sementara Toyib sudah memperingatkan jika tanah itu bukan lagi menjadi wewenang Mujiono.
Jumat pagi tanggal 21 Januari 2021, Mujiono dan Irwan Ashari kembali ke tanah bengkok sembari membersihkan daun tebu yang mengering. Mengetahui hal itu, Toyib, Samsul Hadi dan Sukarman mendatangi bapak dan anak itu sambil membawa batu bata dan celurit.
"Setibanya di lokasi, Toyib melempari Mujiono dan Irwan yang berada di tanah bengkok hak dia selaku Kasun dengan batu bata. Terjadi perdebatan hingga berujung carok yang menewaskan dua orang korban," papar Hendri.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius, Polres Malang : Tidak Ada Latihan Perang
Irwan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Mujiono, nyawanya tak bisa diselamatkan saat dibawa menuju puskesmas terdekat ditempat itu.
Polisi menyita 3 celurit berukuran besar dan sedang sebagai barang bukti. Kasus perselisihan tanah bengkok, sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan mediasi. Namun tak juga menemui titik temu.
Atas perbuatannya, ketiga orang ini dikenai pasal berlapis. Yakni pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Pasal 338, Pasal 170 ayat 3 dan Pasal 351 ayat 3. Dimana ancaman hukumannya, terendah adalah 15 tahun penjara serta tertinggi dihukum seumur hidup atau hukuman mati.
"Kita kenakan pasal berlapis. Termasuk disini ada pasal pembunuhan berencana. Karena tersangka sudah menyiapkan celurit dari rumah," kata Hendri Umar.
Berita Terkait
-
Suara Dentuman Misterius, Polres Malang : Tidak Ada Latihan Perang
-
Dentuman Masih Misterius, Polisi Malang Pastikan Tak Ada Latihan Perang
-
Wali Kota Malang Sutiaji Imbau Warga Tak Cemas Suara Dentuman
-
Warga Kota Malang Diminta Jangan Terlalu Cemaskan Suara Dentuman
-
Setelah Dentuman Muncul Awan Topi, Berikut Penjelasan BMKG
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya