SuaraJatim.id - Ada fakta baru terkait penemuan ribuan uang koin kuno di Dusun Wonosari, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tim Arkeologi dan Cagar Budaya Dewan Kesenian Blambangan Ilham Triadinagoro, mengatakan ada satu koin baru yang diidentifikasi sebagai kojn varian baru bernama Shau Shang Yuan Bao.
Berdasar referensi dari British Museum, koin tersebut dipergunakan pada abad 1094-1101 Masehi. Penemuan ini tentu menjadi kado indah bagi museum sebab menambah daftar koleksi uang koin mereka.
"Sehingga kini koleksi uang kuno yang berhasil teridentifikasi di Kabupaten Banyuwangi dari sebelumnya 20 jenis kini menjadi 21 jenis uang koin kuno," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Minggu (14/02/2021).
Artinya, kata Ilham, dari penemuan itu sekarang ada dua jenis lain yang sudah teridentifikasi. Namun jenis itu sudah marak ditemukan di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
"Ada jenis Da Guan Tong Bao 960 - 1279 Masehi Dinasti Sung. Kedua Kau Yuan Tong Bao abad 14-16 Masehi Dinasti Ming," ujarnya.
Ilham menyebutkan jika uang kepeng ini sudah digunakan pada zaman Majapahit. Sebelumnya Majapahit awal masih menggunakan sistem barter menggunakan perunggu.
"Kemudian ketika Majapahit pada masa puncaknya para saudagar dari China ini masuk dan mengenalkan kepeng. Kepeng ini menjadi alat pembayaran yang sah. Sejak saat itulah uang kepeng ini digunakan di wilayah Majapahit termasuk Banyuwangi," ujarnya.
Namun, kata Ilham, eksistensi uang kepeng dari China ini kemudian tergeser. Sejak kolonial masuk ke Indonesia alat tukar kemudian berganti menggunakan gulden.
Baca Juga: Setelah Tutup Akibat Erupsi Gunung Raung, Bandara Banyuwangi Dibuka Lagi
"Jadi Gulden itu bisa dari perak tembaga kemudian dari kertas," imbuhnya.
Sebagai informasi, pada Selasa (2/2/2021) pekerja bangunan di Banyuwangi tanpa sengaja menemukan puluhan kilogram uang.
Sebanyak 36 kilogram koin kuno atau yang kerab disebut uang Kepeng itu ditemukan saat sedang mencangkul tanah di sebuah rumah makan di Dusun Wonosari, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Berita Terkait
-
Setelah Tutup Akibat Erupsi Gunung Raung, Bandara Banyuwangi Dibuka Lagi
-
Warga Banyuwangi Tewas Tergantung di Pos Pantau Kereta Api
-
Upaya Penyelundupan Narkoba ke Lapas Banyuwangi Gagal
-
Samburan Abu Gunung Raung Capai 5.500 Meter, Terpantau dari Australia
-
Siap Cetak SDM Pariwisata Unggul, BLK Banyuwangi Sediakan Pelatihan Gratis
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
BRI Optimalkan Integrasi Data Dukcapil
-
Mahasiswa UMM Racik Alat Penyembuh Luka Diabetes, Begini Cara Kerjanya...
-
Kecelakaan Bus di Probolinggo, Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Cita & Instruksikan Evaluasi Armada
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut Rombongan RS Jember: Saksi Mata Ungkap Kondisi di Lokasi
-
8 Karyawan RS Jember Tewas dalam Kecelakaan Maut di Bromo