SuaraJatim.id - Tahun lalu Universitas Air Langga bekerja sama dengan BIN dan TNI AD meneliti obat kombinasi Covid-19 dan Vaksin Merah Putih. Namun obat kombinasi itu menuai kontroversi hingga akhirnya seolah tenggelam.
Waktu itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan hasil penelitian tersebut tidak valid. Unair diminta kembali meneliti kombinasi obat tersebut.
Kabar terbaru, seperti dinyatakan Rektor Unair Mohammad Nasih, ternyata isu obat kombinasi Covid-19 dan vaksin merah putih memang sengaja dikurangi agar tidak gaduh. Namun bukan berarti kombinasi obat tersebut tidak dipakai.
Menurut dia, tanpa teriak-teriak sebenarnya kombinasi obat tersebut sudah tersedia di lebih dari 80 fasilitas kesehatan (faskes) TNI AD. Bahkan obat tersebut diklaim sudah digunakan oleh faskes TNI AD.
Baca Juga: Kebakaran Ruko di Surabaya, Damkar Selamatkan 4 Penghuni dan 7 Anjingnya
"Kombinasi obat juga sudah dipakai di RS Unair. Obat juga sudah disederhanakan. Namanya Yudha Cov 1 dan Yudha Cov 2. Nanti formatnya saya kabari lebih lanjut," ungkapnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Senin (15/2/2021).
Prof Nasih juga mengklaim, masyarakat yang selama ini memakainya cukup efektif dalam proses penyembuhan covid-19. Tetapi, Nasih masih belum bisa memberikan data pasti mengenai hal tersebut.
Lanjutnya, Yudha Cov 1 digunakan untuk pasien yang memiliki gejala ringan. Sedangkan Yudha Cov 2 digunakan untuk pasien yang memiliki gejala ringan menuju ke sedang.
Sebelumnya, 5 kombinasi obat Covid-19 sempat dirilis Unair, yakni lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycyline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, hydroxychloroquine dengan azithromicyne, dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.
Meski telah digunakan hingga saat ini kombinasi obat tersebut masih belum mendapat izin edar dari BPOM. Meski begitu Prof Nasih mengatakan, tidak masalah.
Baca Juga: Kelakuan! Baru Seminggu Nikah, Satriyo Diciduk Polisi Gegara Narkoba
"Sebab setiap komponen obat yang digunakan sudah memiliki izin dari BPOM," katanya.
Berita Terkait
-
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya Dipastikan Bakal Digelar di Bali
-
5 Kontroversi UD Sentoso Seal: Bantah Tahan Ijazah Eks Karyawan, Kelakuan Bos Bikin Wamenaker Murka
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan